Kabar duka menyelimuti Indonesia dengan meninggalnya seorang komedian terkenal, Babe Cabita. Pria yang bernama asli Priya Prayogha Pratama ini telah berjuang melawan penyakitnya, anemia aplastik, sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 9 April 2024, pukul 06.38 WIB di rumah sakit kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Anemia aplastik adalah suatu kondisi di mana tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Dampaknya sangat serius karena membuat seseorang lebih rentan terhadap risiko infeksi dan perdarahan tidak terkontrol. Ini adalah penyakit langka yang bisa terjadi pada segala usia, dan menurut Mayo Clinic, bisa terjadi secara tiba-tiba atau perlahan, baik ringan atau berat, sampai akhirnya memburuk seiring berjalannya waktu.
Penyebab Anemia AplastikAnemia aplastik dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kelainan langka seperti hemoglobinuria nokturnal paroksismal di mana sel darah merah terurai terlalu cepat. Selain itu, beberapa penyebab lain meliputi:
Pengobatan kanker seperti radiasi dan kemoterapi dapat merusak sumsum tulang dan menyebabkan anemia aplastik.
Paparan terhadap bahan kimia tertentu, seperti pestisida atau bahan kimia industri, juga dapat menyebabkan kerusakan sumsum tulang.
Beberapa obat tertentu, termasuk antibiotik, antikonvulsan, dan obat antiinflamasi nonsteroid, dapat menyebabkan anemia aplastik sebagai efek sampingnya.
Sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuh juga dapat menjadi penyebab anemia aplastik.
Beberapa virus seperti hepatitis, Epstein-Barr, parvovirus B19, dan HIV juga dapat menyebabkan anemia aplastik.
Anemia aplastik juga bisa terjadi selama kehamilan, meskipun ini lebih jarang terjadi.
Gejala anemia aplastik tidak selalu khas, tetapi beberapa yang umum termasuk:
Anemia aplastik adalah penyakit serius yang memengaruhi produksi sel darah dalam tubuh. Babe Cabita adalah salah satu korban penyakit ini yang meninggal dunia, meninggalkan duka yang mendalam di kalangan penggemar dan keluarganya.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan gejala anemia aplastik, diharapkan bisa membantu dalam deteksi dini dan pengelolaan kondisi ini di masa depan. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. (***)