ILUSTRASI : Angkatan udara

Infrastruktur Angkutan Udara Siap Sambut Arus Mudik

JAKARTA, bungopos.com - Momen perayaan hari kemenangan, Hari Raya Idulfitri, senantiasa disambut dengan sukacita oleh masyarakat. Salah satu bentuk ekspresi kegembiraan berupa aktivitas mudik ke kampung halaman.

Data Kementerian Perhubungan menyebutkan, tahun ini diperkirakan sebanyak 193 juta penduduk melakukan pergerakan pada musim mudik Lebaran kali ini. Medium untuk melakukan pergerakan itu, bisa menggunakan jasa angkutan darat, laut, atau udara. Adapun, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 5 April 2024, sedangkan puncak arus balik pada 14 April 2024.

Adanya pergerakan mobilitas orang yang luar biasa, termasuk yang menggunakan jasa angkutan udara tentu harus diantisipasi oleh penyedia infrastruktur layanan angkutan udara, termasuk operator bandara. Demikian pula dengan Angkasa Pura, operator bandara di Indonesia.

Bagaimana kesiapan bandara itu menyambut musim mudik 2024? Direktur Utama Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi pun membeberkan ihwal kesiapan bandaranya menyambut Idulfitri 1445 Hijriah. Layanan penerbangan di bandara sudah siap sejak 3 April hingga 18 April 2024.

“Kami memproyeksikan selama periode posko lebaran ada sekitar 7,9 juta penumpang dilayani di 35 bandara,” ujarnya dalam konferensi pers InJourney di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Menurutnya, proyeksi penumpang pada periode Lebaran tahun ini sudah lebih tinggi 3 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang Lebaran 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.

Bila disandingkan dengan tahun lalu, dia memproyeksikan jumlah penumpang angkutan Lebaran 2024 lebih tinggi 10 persen. “Tahun 2024 ini adalah tahun di mana [industri penerbangan] akan sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19,” ucapnya.

Adapun, kepadatan tertinggi penumpang pesawat pada periode Lebaran 2024 terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, diikuti Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. “Yang lainnya ada di Padang dan Yogyakarta,” sebutnya.

Untuk mendukung kelancaran pergerakan penumpang di bandara selama periode Lebaran, Faik menambahkan, enam unit bandara beroperasi selama 24 jam. Keenam bandara itu adalah Soekarno Hatta (CGK), Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Manado (MDC), Medan (KNO), dan Halim Perdana Kusuma (HLP).

Menurutnya, jumlah bandara yang beroperasi 24 jam masih berpeluang ditambah. “Namun di bandara yang sifatnya tidak beroperasi 24 jam, kami masih bersifat fleksibel kalau diperlukan untuk dioperasikan 24 jam, kami fully support,” tuturnya.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerima sekitar 2.350 permintaan penerbangan tambahan (extra flight) untuk periode angkutan Lebaran 2024. Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, permintaan extra flight untuk rute domestik berasal dari delapan maskapai dengan periode keberangkatan 3--18 April 2024. “Hampir semua maskapai sudah mulai mengajukan extra flight untuk Lebaran 2024,” kata Adita.

Dengan penambahan frekuensi tersebut, dia menegaskan bahwa terdapat penambahan kapasitas penumpang sebanyak 415.000 kursi.

Adita menuturkan, penambahan penerbangan dilakukan pada rute-rute tujuan mudik dan wisata. Namun, dia tidak memerinci rute mana saja yang mendapatkan permintaan penerbangan tambahan dalam jumlah besar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, harga tiket pesawat mulai mengalami kenaikan mendekati batas atas jelang masa mudik Lebaran 2024. Saat ini, maskapai penerbangan mulai menaruh harga tiket mendekati tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan. Menurutnya, hal tersebut seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap tiket pesawat jelang dimulainya musim mudik Lebaran 2024.

Besaran kenaikan tarif itu bergantung kepada tingkat kompetisi yang ada pada masing-masing rute. Makin gemuk sebuah rute, kenaikan tariff tersebut akan makin ketat dan mendekati batas atas yang ditetapkan oleh Kemenhub. “Makin gemuk rutenya dan permintaannya tinggi, maka harganya akan makin tinggi. Maskapai pasti akan saling melihat harga-harga yang mereka berikan di sebuah rute,” jelas Adita.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa lonjakan harga tiket pesawat hingga bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama Angkutan Lebaran 2024 berisiko mengerek inflasi pada periode April 2024. Tak dipungkiri, kelompok transportasi paling sering mengalami inflasi pada periode Ramadan dan Idulfitri. Secara terperinci, tiket pesawat selalu mengalami kenaikan harga saat Ramadan maupun Idulfitri setiap tahunnya. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.indonesia.go.id/