DOA : Senjata umat Muslim

Ini Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan

JAMBI, bungopos.com - Ziarah kubur menjelang Ramadhan menjadi salah satu tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Tradisi ini memiliki makna untuk mendoakan dan mengenang keluarga yang telah meninggal dunia. Selain itu, ziarah kubur juga menjadi momen untuk membersihkan makam dan menata area di sekitarnya.   Tradisi ziarah kubur sebelum Ramadhan biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya'ban atau menjelang awal bulan Ramadhan.

Masyarakat berbondong-bondong mengunjungi makam keluarga mereka dengan membawa bunga, air, dan berdoa. Pada saat ziarah, mereka membersihkan makam, membaca ayat suci Al-Quran, dan memanjatkan doa untuk almarhum.   Tradisi ziarah kubur sebelum Ramadhan memiliki beberapa manfaat.

Pertama, tradisi ini mengingatkan kita tentang kematian dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

Kedua, tradisi ini mempererat tali silaturahmi antar keluarga, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal.

Ketiga, tradisi ini membantu menjaga kebersihan dan keindahan area makam.

Rasulullah SAW pada awalnya melarang umat Islam untuk menziarahi kuburan. Hal ini dikarenakan pada saat itu Islam baru berkembang. Pun masih banyak  yang melakukan praktik-praktik syirik dan bid'ah di sekitar kuburan, seperti menyembah patung, meminta-minta kepada penghuni kubur, dan sebagainya.  

Namun, setelah Islam semakin kuat dan aqidah dan pemahaman umat Islam semakin membaik, Rasulullah SAW kemudian menganjurkan untuk menziarahi kuburan. Hal ini Nabi sampaikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, Nasa'i, dan lainnya, yang berbunyi:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً  

Artinya: "Dahulu aku melarang kamu ziarah kubur, maka ziarahilah ia, karena sesungguhnya hal itu dapat melunakkan hati, menitikkan air mata, dan mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kamu berkata buruk."

Doa Ziarah Kubur Saat melakukan ziarah kubur, membaca doa merupakan tindakan yang sangat dianjurkan. Doa tersebut menjadi sarana [wasilah] untuk memberikan pahala kepada orang yang telah meninggal. Dengan membaca doa, umat Islam dapat mengingatkan diri akan akhirat dan mengharapkan keselamatan serta keberkahan bagi roh orang-orang yang telah berpulang.

Dalam membaca doa saat ziarah kubur, umat Islam dapat menyampaikan permohonan ampunan kepada Allah SWT untuk orang yang telah meninggal. Doa ini juga bisa berupa permohonan agar Allah melapangkan kuburnya, memberikan ketenangan dan keberkahan di alam kubur, serta mengangkat derajatnya di sisi-Nya. Selain itu, umat Islam juga bisa memohon kepada Allah agar mereka diberi kekuatan untuk senantiasa mengingat kematian, sehingga dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan bertakwa.   Adapun doa ziarah kubur menjelang Ramadhan adalah sebagaimana berikut:  

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ. السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ  اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ، وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًَا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهَهُ يَوْمَ تَبَيَّضُ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ، اللَّهُمَّ يَمِّنْ كِتَابَهُ، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِيمَانِ. اللَّهُمَّ أَظِلَّهُ تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّكَ وَلاَ بَاقِيَ إِلاَّ وَجْهُكَ، اللَّهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ مِنَ الصَّالِحِينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالأَخْيَارِ وَالأَبْرَارِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، كَبِيرِنَا وَصَغِيرِنَا اللَّهُمَّ اجْعَلْ ذُرِيَّتَهُ سِتْرًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ نَارِ جَهَنَّمَ، اللَّهُمَّ يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطَايَا، يَا قَرِيبُ يَا مُجِيبَ دَعْوَةِ الدَّاعِي إِذَا دَعَاكَ، يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ يَا رَبُّ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، يَا بَدِيعَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ، يَا أَحَدُ يَا صَمَدُ أَعْطِ الْمُتَوَفَّى مِنْ خَيْرِ مَا أَعْطَيْتَ بِهِ نَبِيَّكَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَطَاءً مَا لَهُ مِنْ نَفَادٍ مِنْ مَالِكِ خَزَائِنِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ وَاجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَ عَبْدِكَ مَلِيئًا بِالنُّورِ وَالْفُسْحَةِ وَالسُّرُورِ، اللَّهُمَّ مَدَّ لِعَبْدِكَ مَدَّ بَصَرِهِ وَبَشِّرْهُ بِرُوحٍ وَرَيْحَانٍ وَجَنَّاتِ النَّعِيمِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Al-hamdu lillahi rabbil-'âlamîn. Hamdan yuwafi ni'amahu wa yukâfi'u mazidah. Ya Rabbanâ laka al-hamd wa laka al-syukru kamâ yanbaghi lijalâli wajhika wa 'adzîmi sulthânik. Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammadin shallatan tunjînâ bihâ min jami'il-ahwâli wal-âfâti wa taqdhi lanâ bihâ jami‘al-ḫâjâti wa tuthahhirûnâ bihâ min jami‘is-sayyi'âti wa tarfa‘unâ bihâ ‘indaaka a‘lâ ad-darajâti wa tuballighûnâ bihâ aqshâ al-ghâyâti min jami‘il-khairâti fil-ḫayâti wa ba‘da al-mamati. As-salâmu ‘alaikum dâra qaumin mu'minîn wa atâkumu mâ tû‘adûna ghadan mu'ajjalûn wa inna insyâ'allâhu bikum lâḫiqûn. As-salâmu ‘ala ahlîd-diyâri mina al-mu'minîna wa al-muslimîna wa yarḫamullâhu al-mustaqdimîna minkum wa minnâ wal-musta'khirîn wa inna insyâ'allâhu bikum lâḫiqûn.   Allâhummaghfirlahu warhamhu, wa ‘âfihi, wa‘fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi‘ madkholahu, waghsilhu bil mâ'i wats tsalji wal barod, wa naqqihi minal khatâyâ kamâ naqqaîtats tsaubal abyadha minad danas, wa abdilhu dâran khoiron min dârihi, wa ahlan khoiron min ahlihi, wa zawjan khoiron min zawjihi, wa adkhilhul jannata, wa a‘idzhu min ‘adzâbil qabri wa ‘adzâbin nâr. Allahumma bayyid wajhahu yawma tabayyadhu wujuhun wa taswaddu wujuhun, Allahumma yammin kitabahu, Allahumma man aḫyaytahunna minnâ fa aḫyihi ‘alal-Islâm, wa man tawafaytahunna minnâ fatawafahu ‘ala al-îmân. Allahumma adhillah taḫta ‘arshika yawma lâ dhilla illaa dhilluka wa lâ bâqiya illâ wajhuka, Allahummak tubhu ‘indâka minal-shâliḫîna was-shiddîqîna was-syuhadî'i wal-akhyâri wal-abrâr. Allahummaghfir liḫayyinnâ wa mayyitinâ wa syâhidinâ wa ghâ’ibinâ, kabîrinâ wa shaghîrinâ. Allahumma ij‘al dzurriyatahu sitran baynahu wa bayna nâri Jahannam, Allahumma yâ bâsithal-yadayni bil-‘athâyâ, yâ qariib yâ mujîba da‘watid-dâ'i idzâ da‘âka, yâ hannân yâ mannân yâ rabbu yâ arhamar-râḫimîn, yâ badî‘as-samâwâti wal-ardhi, yâ ahad yâ shammad a'til-mutawafa min khayri mâ a'tayta bihi nabiyyaka Muhammadan shallallâhu ‘alayhi wa sallam, ‘athâ'an mâ lahu min nafâd min mâlik khazâ'inis-samâwâti wa al-ardhi. Allahummaghfir li ‘abdik waj'al qabrahû raudhatan min riyâḍil jannah. Allahummaghfir li ‘abdik waj'al qabrahû mali'an bin-nûri wal-fusḫati was-surûr. Allahumma madda li ‘abdik madda basharihi wa-bashshirhu bi-rûḫin wa-rayḫânin wa-jannâtin-na'îm. Rabbanâ âtinâ fid-dunyâ hasanah wafil âkhirati hasanah waqinâ ‘adzâban-nâr. Wa shallâllâhu ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama wal-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn.

Artinya:

“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Puji yang sepadan dengan nikmat-Nya yang berlimpah dan balasan yang setimpal dengan karunia-Nya yang tiada tara. Ya Rabb kami, bagi-Mu lah segala puji dan syukur, sebagaimana layaknya keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, rahmat yang menyelamatkan kami dari segala bahaya dan malapetaka, yang mengabulkan segala hajat kami, yang membersihkan kami dari segala dosa, yang meninggikan derajat kami di sisi-Mu, dan yang mengantarkan kami kepada puncak kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salam sejahtera bagi kalian, wahai penghuni negeri orang-orang yang beriman. Telah datang kepada kalian apa yang dijanjikan, dan kalian akan ditunda sampai besok. Dan sesungguhnya kami, insya Allah, akan menyusul kalian. Salam sejahtera bagi penghuni rumah ini, baik laki-laki maupun perempuan yang beriman dan muslim. Semoga Allah merahmati orang-orang yang telah mendahului kami dan kalian, dan orang-orang yang datang kemudian. Dan sesungguhnya kami, insya Allah, akan menyusul kalian.

Ya Allah, ampunilah dan kasihanilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, lapangkanlah pintu masuknya, bersihkanlah dia dengan air, salju, dan hujan es, sucikanlah dia dari dosa-dosa sebagaimana Engkau membersihkan kain putih dari kotoran, dan gantilah tempat tinggalnya dengan yang lebih baik dari sebelumnya, keluarganya dengan yang lebih baik, dan pasangannya dengan yang lebih baik. Masukkanlah dia ke surga dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api neraka.

Ya Allah, putihkanlah wajahnya di hari ketika wajah-wajah bersinar dan wajah-wajah menjadi hitam. Ya Allah, mudahkanlah perhitungannya.

Ya Allah, siapapun di antara kami yang Engkau hidupkan, hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapapun di antara kami yang Engkau wafatkan, wafatkanlah dia di atas iman.

Ya Allah, naungilah dia di bawah Arasy-Mu di hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Mu dan tidak ada yang kekal kecuali wajah-Mu.

Ya Allah, catatlah dia di sisi-Mu sebagai orang-orang yang shalih, orang-orang yang jujur, para syuhada, orang-orang pilihan, dan orang-orang yang berbakti. Ya Allah, ampunilah orang-orang yang hidup dan yang mati di antara kami, yang hadir dan yang tidak hadir, yang tua dan yang muda.

Ya Allah, jadikanlah keturunannya sebagai tirai antara dia dan api neraka.

Ya Allah, wahai Dzat yang membentangkan kedua tangan dengan pemberian, wahai Dzat yang dekat, wahai Dzat yang mengabulkan doa orang yang berdoa ketika dia berdoa kepada-Mu, wahai Dzat yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha Pemberi, wahai Tuhan, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang, wahai Pencipta langit dan bumi, wahai Dzat yang Maha Esa, wahai Dzat yang Kekal, berikanlah kepada orang yang meninggal ini dari kebaikan yang terbaik yang Engkau berikan kepada Nabi-Mu Muhammad SAW, pemberian yang tidak ada habisnya dari kekayaan-Mu di langit dan bumi.

Ya Allah, ampunilah hamba-Mu dan jadikanlah kuburnya taman dari taman-taman surga. Ya Allah, jadikanlah kubur hamba-Mu penuh dengan cahaya, kelapangan, dan kebahagiaan.

Ya Allah, lapangkanlah pandangan hamba-Mu dan berikan kabar gembira kepadanya dengan ruh, basil, dan surga-surga kenikmatan.

Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka. Dan semoga Allah SWT bershalawat atas junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam."  

Demikian doa yang bisa dibaca ketika ziarah kubur. Melalui ini kita berharap untuk mendapatkan ampunan bagi mereka yang telah meninggal, serta mendapatkan pengingat dan kekuatan bagi diri kita sendiri. Semoga Allah menerima doa-doa kita dan memberikan keberkahan atas ziarah kubur yang kita lakukan. Wallahu a'lam.

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://islam.nu.or.id/