BERAS : Mengalami Inflasi beberapa waktu belakangan

Hikayat Negara Agraris : Harga Beras Naik 'Tertinggi Dalam Sejarah'

JAMBI, bungopos.com - Harga beras terus melejit naik. Hal ini membuat para ibu rumah tangga menjerit. Karena beras merupakan konsumsi bahan pokoknya. Misalnya ibu Puspita, seorang ibu rumah tangga warga Benowo,  mengatakan kenaikan harga beras saat ini disebutnya tidak masuk akal.

"Dalam kurun waktu seminggu itu, beras bisa naiknya sampai dua kali kenaikan. Ini sangat tidak masuk akal karena notebene negara kita negara agraris," keluhnya.

Pengamat pertanian dari Universitas Lampung, Bustanul Arifin, memperkirakan kenaikan ini akan berlangsung hingga musim panen April 2024. Pasalnya, El Nino menyebabkan musim tanam mundur. Selain itu, produksi padi tahun 2023 turun sekitar satu juta ton.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan Kemendag siap melakukan langkah strategis seperti operasi pasar, memantau distributor hingga pedagang guna menjaga stabilitas harga bahan pokok selama periode Ramadan dan Idul Fitri.

Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Ngadiran, mengatakan kenaikan harga beras terjadi sejak empat bulan lalu. Semula harga beras medium Rp9.000-Rp10.000 per kilogram. Harga naik pelan-pelan hingga sekarang pada menyentuh angka Rp13.000-Rp14.000 per kilogram.

Sedangkan beras premium, sebelumnya berada di kisaran Rp12.000-Rp14.000 per kilogram. Namun merangkak terus sampai di harga Rp17.000-Rp18.000 per kilogram.

Adapun untuk harga sekarung beras medium kini sudah Rp700.000 di pasar induk dan beras premium sekarungnya Rp800.000.

"Sebelum kenaikan beras medium sekarung atau isi 50 kilogram itu Rp485.000, paling mahal yaitu Rp500.000," ujar Ngadiran.  (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.bbc.com/indonesia