JAKARTA, bungopos.com - Sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan hijriah dan berada di antara dua bulan besar yakni Rajab dan Ramadhan. Sya’ban adalah bulan penting bagi umat Islam. Hal itu karena pada bulan ini terjadi sejumlah peristiwa penting di dalam sejarah Islam.
Sebagai informasi, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah menginformasikan bahwa awal Sya'ban 1445 H jatuh pada Ahad (11/2/2024) hari ini.
"Awal bulan Sya'ban 1445 H bertepatan dengan Ahad Pon 11 Februari 2024 M (mulai malam Ahad) atas dasar rukyah," sebagaimana tertulis dalam Pengumuman Nomor : 015/LF–PBNU/II/2024 yang dikeluarkan pada Sabtu (10/2/2024).
Berikut 3 peristiwa penting di bulan Sya’ban yang perlu diketahui, sebagaimana dikutip dari artikel NU Online berjudul Beberapa Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban:
Pada bulan Sya’ban terjadi perubahan arah kiblat, yang semula menghadap Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa berubah menghadap ke Kakbah di Masjidil Haram. Kaum Muslimin pada saat itu shalat menghadap Baitul Maqdis sekitar 17 bulan 3 hari. Kemudian Allah memerintahkan untuk memindahkan kiblat umat Islam ke Kakbah.
Perubahan arah kiblat ini termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 144 yang berbunyi: “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
2. Diangkatnya seluruh amal
Diangkatnya amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal secara penuh. Meski begitu, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
3. Turunnya ayat perintah bershalawat
Sya’ban merupakan bulan shalawat, karena pada waktu itu Allah menurunkan perintah untuk menyeru shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Anjuran bershalawat itu tertulis dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Anjuran ini juga disebutkan Ibnu Abi Shai Al-Yamani dan dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam kitabnya yang berjudul Al-Mawahib, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriah. (***)