JAMBI, bungopos.com - Per
ekonomian Provinsi Jambi 2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 293,73 triliun hanya tumbuh 4,66 persen. Berdasarkan release yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, PDRB per kapita mencapai Rp 79,8 juta atau US$5.239,4. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan tahun 2022 yang lalu. Sedangkan pada tahun 2022 lalu,
pertumbuhan ekonomi Jambi mencapai 5,3 persen.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jambi, Warsono sesuai release BI, perlambatan
pertumbuhan ekonomi Jambi ini disebabkan trend penurunan harga batu bara yang masih terjadi. Meski kinerja produksi Tandan Buah Segar (TBS) terus mengalami trend peningkatan.
''Penyaluran kredit perbankan juga mengalami penurunan sejak Oktober 2023,'' tukasnya.
Dari sisi produksi, sendiri
pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Perusahaan sebesar 16,84 persen. Sementara dari sisi pengeluaran
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga sebesar 10,31 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami
pertumbuhan tertinggi sebesar 73,00 persen. Struktur
ekonomi Provinsi Jambi pada tahun 2023 sendiri masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memberikan kontribusi terbesar.
Kepala Perwakilan BI Jambi sendiri memperkirakan bahwa secara global,
pertumbuhan melambat. Hal ini dikarenakan ketidakpastian global seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan arus modal dari negara EM ke Negara Maju.
''Hal ini mendorong penguatan mata uang dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia yang mengakibatkan tetap tingginya inflasi global,'' tukas Warsono.
Sementara itu, perkiraan untuk
pertumbuhan ekonomi nasional masih didorong oleh konsumsi dan investasi sejalan dengan akselerasi belanja Pemerintah pada akhir tahun dan percepatan penyelesaian beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN). Pertumbuhan
ekonomi Nasional 2024 diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5%.
''Tapi masih didukung oleh permintaan domestik utamanya berlanjutnya
pertumbuhan konsumsi, termasuk dampak positif penyelenggaraan pemilu. Sedangkan Pertumbuhan
ekonomi Provinsi Jambi 2024 diprakirakan tumbuh melambat pada rentang 4,60-5,30%'' tegasnya. (arm)