ISTANA KUNING : Peninggalan jejak kerajaan Islam

Istana Kuning, Jejak Kerajaan Islam di Kalimantan Tengah

KALIMANTAN, bungopos.com - Kotawaringin Barat merupakan kabupaten di Kalimantan Tengah yang terkenal dengan habitat orang utan dan penyu. Selain keindahan dan kekayaan alamnya, kabupaten beribu kota di Pangkalan Bun ini memiliki sejarah panjang.

Peninggalan berbau sejarah itu berupa peninggalan kerajaan yang masih terjaga dengan baik dan dapat ditemukan di Kotawaringin, salah satunya adalah Istana Kuning, yang terletak di Kotawaringin Barat tersebut.

Berwisata ke Kotawaringin Barat dan sekitarnya bisa menjadi ajang melepaskan penat dan memulihkan kesegaran badan. Berwisata ke kawasan itu bisa jadi opsi berwisata yang tidak biasa, seperti ke Bali atau ke Yogyakarta. Yuk kita eksplorasi, apa saja kelebihan dari wisata Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah tersebut.

Bila Anda dari Jakarta, tentunya  perlu menjangkau Kota Pangkalan Bun, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat. Bisa menggunakan pesawat atau kapal laut.

Setelah sampai di kota itu, pelancong bisa mengeksplorasi tempat wisata di seputaran kota tersebut, salah satunya adalah Istana Kuning, istana peninggalan Kerajaan Kutaringin. Istana itu juga salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.

Memang, Istana itu dinamakan Istana Kuning. Namun, bila kita amati lebih jauh, dari sisi arsitekturnya istana itu tidak didominasi warna kuning. Berbeda sekali bila dibandingkan dengan Istana Maimun, Medan misalnya.

Hanya gerbang di bagian depan yang berwarna mencolok. Bagian lainnya, hampir tidak ada bagian lain dari Istana ini yang berwarna mencolok.

Meski terlihat sederhana, namun demikian, aura eksotis memancar deras dari istana yang didirikan oleh Pangeran ke-9 Kerajaan Kutaringin, Imanudin. Istana Kuning sendiri termasuk salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.

Istana Kuning sendiri merupakan istana kedua yang dibangun oleh Kerajaan Kutaringin di Kalimantan Tengah. Sebelumnya sudah ada Istana Al Musari yang berada di kawasan Kotawaringin Lama. Nama Kuta konon terinspirasi dari pohon beringin yang membentuk kuta alias pagar.

Hampir sebagian besar bangunan Istana ini terbuat dari kayu ulin. Kayu jenis ini sering sekali digunakan sebagai bahan utama untuk membuat bangunan tradisional khas Kalimantan Tengah, karena kekuatannya yang memang luar biasa.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kompleks istana ini pernah terbakar pada 1986. Pemerintah setempat baru melakukan pemugaran pada 2000 dan sejak saat itu Istana Kuning mulai digunakan sebagai destinasi wisata.

Di bagian halaman Istana Kuning terdapat empat buah meriam yang tampak terlihat gagah. Tidak ada keterangan khusus yang bisa ditemukan mengenai sejarah penggunaan meriam tersebut. Namun yang pasti para pengunjung sering menjadikannya sebagai latar belakang foto.

Nah, apa keunikan lainnya dari Istana Kuning? Di istana itu, ada empat bangunan dengan arsitektur berbeda. Sebuah bangunan dikenal sebagai bangsal berarsitektur rumah bentang khas Dayak. Di sebelahnya terdapat Balai Rumbang dengan ornamen dan beberapa sentuhan rumah khas Tiongkok.

Berbeda dari kedua bangunan tersebut, Keraton Dalam Kuning dan Balai Pahaderan merupakan bangunan bergaya Melayu. Balai Pahaderan menyerupai aula, sedangkan Keraton Dalam Kuning sempat menjadi tempat tinggal raja.

Bagian lain istana yang gak kalah menarik yakni ukiran pada tiang istana bermotif daun, bunga teratai, dan pakis di guci atau belanga. Masing-masing motif memiliki makna tersendiri, seperti guci yang menjadi simbol hati.

Selain semua yang digambarkan di atas, di bagian dalam istana terlihat lowong karena tidak ada banyak barang atau perabotan di dalamnya. Namun demikian, masih ada beberapa foto lawas yang menunjukkan penampilan para raja dan pangeran Kerajaan Kutaringin di masa lalu.

Setelah menjelajahi istana peninggalan Kerajaan Islam di Kotawaringin Barat, wisata ke Kalimantan Tengah itu akan terasa lebih lengkap bila wisatawan bisa menyediakan waktu untuk sejumlah destinasi lainnya.

Salah satunya Taman Nasional Tanjung Puting adalah salah satu tempat wisata terbaik di Pangkalan Bun. Taman nasional ini memiliki keunikan karena merupakan habitat yang dilindungi dari spesies orangutan terakhir di dunia. Selain itu, di lokasi itu terdapat pusat rehabilitasi orang-utan.

Berikutnya di seputaran kota itu, wisatawan bisa menikmati Kebun Raya Pangkalan Bun, pantai Pulau Kecil, Pedepokan Dayak Pangkalan Bun, Danau Sembuluh, Bukit Seuleukur, dan Situs Batu Hampar. (***)

Penulis: Arya Abisatya
Editor: Arya Abisatya
Sumber: www.indonesia.go.id