BENCANA : Mengawali tahun 2024 yang juga merupakan tahun politik ini

Suhu Politik Memanas, Inflasi, Banjir dan Gempa Hiasi Awal Tahun 2024

JAMBI, bungopos.com - Mengawali tahun 2024 ditandai dengan beragam peristiwa menarik mulai inflasi harga cabai yang begitu tinggi, bencana, hingga suhu politik yang memanas. Kalau melihat harga cabai dari pantauan di pasar, sampai saat ini harga cabai masih berkisar di harga Rp. 90.000 per Kg. 

''Cabai panjang, Rp. 90.000 pak, kalau cabai rawit Rp. 80 ribu,'' terang pedagang pasar aur duri, tante oma pagi (3/1). 

Kondisi ini tentu membebani masyarakat kecil. Karena rata-rata masyarakat mengkonsumsi cabai tersebut. Sementara harganya lebih mahal dari pada beras. 

''Kalau lima kilo beras harganya hanya Rp. 72.000, sementara cabai satu kilo lebih mahal dari itu,'' keluh salah seorang ibu rumah tangga, mutmainnah. 

Usaha mengendalikan inflasi sebenarnya sudah dilakukan pemerintah dengan mengalokasikan jumlah dana ketahanan pangan yang sangat besar. Disamping pemerintah yang membuat program food estate, juga alokasi dana desa yang dipatok 20 persen setiap desa. Tapi usaha ini sepertinya belum bisa mengendalikan inflasi Cabai. Nyatanya beberapa komoditi mengalami peningkatan harga. 

''20 persen dana desa per desa diwajibkan untuk dialokasikan kegiatan ketahanan pangan,'' ungkap Stafsus Menteri Desa PDTT RI, Iman Syukri melalui channel Tiktoknya. 

Suhu Politik Memanas

Sementara itu, suhu politik di negara ini mulai memanas. Pemanasan suhu politik ini ditandai beberapa peristiwa diantaranya viralnya video Gus Miftah yang merupakan pendukung pasangan presiden nomor urut 2 membagi-bagikan uang. Kemudian juga pemecatan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar oleh PBNU. Meski berkali-kali dibantah pemecatan ini bertendensi politik, tetapi tetap saja masyarakat persepsinya kesitu. 

''Pemecatan ini merupakan preseden buruk bagi organisasi PBNU,'' ucap tokoh muda NU, Syaiful Huda saat diwawancarai salah satu stasiun TV nasional baru-baru ini. 

Bencana Menghiasi, Jambi Banjir

Sementara mengawali tahun 2024 ini, beberapa kabupaten di Provinsi Jambi dihiasi banjir. Mulai dari kabupaten Bungo, Tebo hingga Kerinci dan Sungai Penuh dihiasi banjir. Banjir ini memakan korban harga benda. Bahkan jalan dari dan ke Kerinci pun terputus gara-gara ada jembatan di kecamatan Tamiai yang putus akibat diterjang longsor. 

Dari Jawa sendiri tepatnya di kabupaten Sumedang, sudah ditetapkan status tanggap darurat bencana pasca gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi pada malam pergantian tahun, Ahad (31/12/2023) malam. Dalam Keputusan Bupati Sumedang Nomor 1 Tahun 2024 itu, dijelaskan masa tanggap darurat gempa bumi Sumedang diperlakukan selama satu pekan, dari tanggal 1 Januari-7 Januari 2024. Gempa bumi ini mengakibatkan adanya korban luka bagi warga sekitar dan total lebih dari seribu bangunan rusak, baik itu rusak ringan, sedang, maupun rusak berat.   Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Sumedang, terdapat 10 orang korban yang mengalami luka ringan dan sebanyak 1005 unit bangunan rusak. Sebanyak 766 unit bangunan yang mengalami rusak ringan, 121 unit rusak sedang, dan sisanya sebanyak 118 unit mengalami rusak berat.  (***)

Penulis: Arya Abisatya
Editor: Arya Abisatya