MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tak kunjung mendapatkan kembali pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsi dari pihak Pertamina, Marwansyah Putra Siregar, Komisaris Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 2437221 Muara Bungo merasa dipermainkan.
Marwansyah menyebutkan, SPBU miliknya sudah empat bulan ini mendapatkan sanksi.
Sanksi yang diberikan oleh pihak Pertamina yakni berupa penghentian pasokan BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar.
"Awalnya sanksi yang diberikan hanya satu bulan, namun, hingga saat ini sudah empat bulan pasokan pertalite dan solar untuk SPBU kita belum juga diberikan oleh pihak Pertamina ," ujar Marwansyah, Jumat (29/12/23)
Marwansyah menyebutkan, pihaknya sudah beberapa kali menghubungi pihak Pertama Jambi. Kemudian, pihak Pertamina meminta surat dari Kelurahan, Kepolisian, dan Pemerintah Daerah agar menyalurkan kembali BBM yang distop.
"Kita sudah penuhi surat permohonan yang diminta pihak Pertamina, namun, BBM kita tidak juga kunjung disalurkan. Padahal uangnya sudah kita stor. Kemudian kita cobo untuk konfirmasi kembali ," jelasnya.
Setelah dikonfirmasi kembali, kata Marwansyah, pihak Pertamina Jambi malah meminta kembali surat dari pihak DPRD Bungo utuk menyalurkan kembali pasokan BBM bersubsidi yang dihentikan tersebut.
"Jadi saya merasa dipermainkan oleh pihak Pertamina. Kemaren minta surat pertama sudah kita kasih, namun BBM tidak juga kunjung datang. Kita konfirmasi kembali, malah minta surat dari DPRD Bungo lagi ," sebutnya.
Sanksi yang diberikan saat ini, kata Marwansyah sudah cukup lama. Jika dilihat SPBU lain yang melakukan hal yang sama, sanksi yang diberikan oleh pihak Pertamina tidak selama yang diberikan pada SPBU miliknya.
"Jadi kita merasa sanksi yang diberikan oleh pihak Pertamina ini sudah tidak adil. Kasus seperti ini saya rasa pernah terjadi pada kebanyakan SPBU yang ada di Bungo. Jadi kami meminta agar pihak pertamina kembali menyalurkan BBM bersubsidi untuk SPBU kami ," harapnya.
Marwansyah mengakui, sebelumnya SPBU tersebut memang melakukan pelanggaran karena melayani pelangsir. Namun, kedepan Marwansyah berjanji hal tersebut tidak akan terulang kembali. Jika kembali terulang, ia kembali siap menerima sanksi.
"Setelah mendapatkan sanksi kemarin, kita langsung melakukan evaluasi. Dari evaluasi memang ada beberapa karyawan nakal. Kita sudah melakukan pembinaan dan memberikan surat peringatan kepada karyawan tersebut ," tutupnya.
Ferdi, salah seorang warga sekitar yang sehari-harinya membawa mobil travel Bungo-Jambi mengaku cukup kewalahan untuk mendapatkan minyak bersubsidi semenjak Pertamina menghentikan pasokan ke SPBU SKB ini.
"Semenjak dihentikan pasokan minyak subsidi ke SPBU ini kami mendapatkan minyak cukup susah. Karena pergi ke SPBU lain antreannya lebih parah lagi panjannyo. Kami sangat berharap Pertamina juga memikirkan nasib kami orang kecil yang hanya sanggup pakai minyak subsidi," tandasnya.(aes)
Sumber: www.jambiekspres.co.id