MELESAT : Pertumbuhan industri kosmetik

Industri Kosmetik Tumbuh Melesat, Ini Dampak Bagi Indonesia

JAKARTA, bungopos.com - Berdasarkan data Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPA Kosmetika Indonesia), pertumbuhan jumlah industri kosmetika Indonesia mencapai 21,9 persen. Dimana dari 913 perusahaan di tahun 2022 dan di pertengahan 2023 sebanyak 1.010 perusahaan.

Dari total produk perusahaan kosmetik lokal tersebut, segmen pasar terbesar adalah segmen perawatan diri dengan volume pasar sebesar USD3,18 miliar pada tahun 2022, disusul skin care sebesar USD2,05 miliar, kosmetik USD1,61 miliar, dan wewangian USD39 juta.

Demikian juga dengan ekspors produk kosmetik. Dalam catatan Kemenperin, nilai ekspor untuk jenis industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional pada Januari--Oktober telah menembus USD601,15 juta. Capaian ini meningkat jika dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2022 sebesar USD566,72 juta.

“Sedangkan untuk kontribusi industri kosmetik termasuk industri kimia, farmasi dan obat tradisional terhadap PDB pada kuartal III-2023 mencapai 3,83%,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta.

Dalam upaya mendorong industri kosmetik, Pemerintah melalui Ditjen IKMA Kemenperin, rutin melakukan pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) kosmetik, di antaranya melalui program pendampingan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), fasilitasi izin edar produk, fasilitasi mesin dan peralatan, promosi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta penerapan industri 4.0. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://indonesia.go.id/