Severity: Warning
Message: fopen(/tmp/pupr_clssess_0ekcho3ev83lp25bh6mthrti7jdrslst): Failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 178
Backtrace:
File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /tmp)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once
JAKARTA, bungopos.com - Founder Rumah Atsiri Indonesia, Natasha Clairine, mengatakan Scent of Wonderful Indonesia merupakan minyak atsiri yang memadukan pala, nilam, serai dan limau. Rempah-rempah khas Indonesia yang selama ini berperan dalam masakan dan obat tradisional itu dihadirkan dalam bentuk wewangian yang membentuk aroma khas Indonesia.
Minyak atsiri Scent of Wonderful Indonesia memiliki aroma pala yang hangat dan pedas dengan sedikit rasa manis untuk meninggalkan kesan membumi. Adapula nilam asli Indonesia di dalamnya yang beraroma musky dan bersahaja dengan rasa rempah nan manis.
Dua komposisi adalah serai dan limau yang memberikan kesan segar serta bermanfaat sebagai aromaterapi lantaran dapat mengurangi stres.
“Harapannya kami dapat menyebarluaskan Scent of Wonderful Indonesia ini sebagai aroma yang bisa mengingatkan masyarakat dan terutama tamu-tamu atau turis-turis mancanegara maupun domestik mengenai Indonesia itu seperti apa melalui aromanya,” ujarnya.
Koleksi aromatik terbaru itu diharapkan dapat memperkuat karakter dan identitas Indonesia melalui indera penciuman, yang menjadi panca indra paling sensitif dan berhubungan erat dengan kenangan dan emosi seseorang.
"Kami menggabungkan aroma-aroma yang mengingatkan akan rumah dan negaranya (Indonesia). Harapannya ketika teringat, kangen, lalu datang lagi ke Indonesia untuk pariwisata," kata Natasha. (***)