MASJID AQSO : Masjidil Aqsa tempat dilakukan israk mikraj

Palestina Menang Dunia Kiamat, Betulkah ? Ini Penjelasan Hadistnya

Perang yang terjadi di Palestina adalah konflik kesekian kali yang terjadi antara Palestina dengan Israel. Umat Islam bahkan orang-orang di dunia mungkin bertanya-tanya kapankah perang tersebut berhenti, atau perang ini baru berhenti ketika hari kiamat tiba? Banyak asumsi dan opini yang tersebar di tengah masyarakat Muslim bahwa apabila Palestina menang maka hari kiamat pun datang. Tentunya kabar seperti ini malah menciptakan ketakutan di tengah masyarakat. 

Dengan kabar tersebut, bisa jadi di hati kecil sebagian orang ada harapan agar perang ini tidak pernah selesai, karena jika selesai maka kiamat pun tiba. Tentunya klarifikasi dan pengecekan ulang terhadap informasi semacam harus dilakukan agar kesalahpahaman ini dapat dikoreksi. Tampaknya informasi tersebut muncul dari hadits-hadits yang menceritakan kondisi akhir zaman dan juga bumi Syam, di mana saat ini wilayah tersebut dinamakan Palestina. Hadits-hadits tersebut umumnya bersifat futuristik dan berisi ramalan masa depan. Misalnya Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits:

لَا تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللَّهِ قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ

 

Artinya, “Senantiasa ada sekelompok dari umatku berperang di atas perintah Allah, menang terhadap musuh mereka, orang yang menyelisihi mereka tidak membahayakan mereka hingga hari kiamat datang dan mereka masih dalam kondisi seperti itu.” (HR. Muslim) Bahkan dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan spesifik soal di mana wilayah kelompok tersebut, haditsnya yaitu:

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلَّا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ؟ قَالَ: بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ

Artinya, “Senantiasa ada kelompok dari umatku yang menang di atas kebenaran atas musuh mereka, orang yang menyelisihi mereka tidak membahayakan mereka kecuali apa yang menimpa mereka berupa kesulitan hidup sampai datang kepada mereka ketentuan Allah dan mereka demikian.” Mereka berkata, “Ya Rasulullah dan mereka di mana?” Beliau bersabda, “Baitul Maqdis dan sekitar nya.” (HR. Ahmad).

Ada perbedaan signifikan antara riwayat Muslim dan Ahmad, di mana Baitul Maqdis disebutkan dalam riwayat Ahmad. Dalam ilmu hadits, penambahan redaksi dalam redaksi hadits akan berimplikasi pada kualitas haditsnya.Berkaitan dengan riwayat Ahmad, al-Haitsami mengomentari bahwa para perawi dalam riwayat Ahmad kredibel semuanya. Sedangkan al-Dzahabi dalam al-Mizan mengomentari satu orang dalam sanad tersebut, yaitu ‘Amrun bin ‘Abdullah al-Hadhrami, “Aku tidak mengetahui siapa saja yang meriwayatkan darinya kecuali Yahya bin Abi ‘Amrin.” (Nabil Manshur, Anis al-Sari, [Beirut: Muassasah al-Samahah, 2005], jilid XI, hal. 1545).

Artinya riwayat hadits spesifik mengenai informasi peperangan di Baitul Maqdis hingga akhir zaman belum mencapai derajat kebenaran mutlak kecuali realita sampai saat ini membenarkannya. Pasalnya hingga saat ini tiada satu pun manusia yang tahu kapan terjadinya kiamat. (***)

Penulis: Amien Nurhakim
Editor: Arya Abisatya
Sumber: Sumber: https://islam.nu.or.id