SAWIT : Sumber penghidupan masyarakat Provinsi Jambi

Anda Ingin Sawitnya Berbuah Lebat, Ini Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan

JAMBI, bungopos.com - Sebagai petani, tentu punya keinginan agar sawitnya berbuah lebat. Untuk itu, perlu diperhatikan cara-cara berikut ini  :

Penyesuaian Metode dengan Lingkungan. Metode pemeliharaan kelapa sawit harus disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Mungkin saja bentuk perawatan pohon sawit di suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, tanaman yang dipelihara di lahan gambut membutuhkan unsur hara mikro seperti Cu dan Fe dalam jumlah yang melimpah. Kelapa sawit di daerah gambut juga memerlukan sistem drainase yang baik untuk mencukupi kebutuhan airnya. Hal ini berbeda dengan kelapa-kelapa sawit yang ditanam di lahan mineral yang tidak terlalu membutuhkan mineral Cu dan Fe.

BACA JUGA: Sawit Anda Mati Pucuk ? Ini Cara Penanggulangannya

Penggunaan Alat Berteknologi Tinggi. Seiring berjalannya waktu, dunia terus mengalami perkembangan. Tak terkecuali dengan alat-alat pertanian. Saat ini sudah banyak alat pertanian yang ditanami dengan teknologi bersistem mekanis. Walaupun biaya pengadaannya lumayan mahal, namun jika dihitung dengan membandingkannya terhadap alat manual, peralatan mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang investor yang baik, Anda harus selalu memperbaharui informasi tentang peralatan pertanian yang modern ini dan membelinya jika memang benar-benar diperlukan.

BACA JUGA: Geram Nengok Uni Eropa, Luhut Ancam Alihkan Ekspor Sawit RI ke Afrika

Pengendalian Gulma secara Intensif. Gulma adalah tanaman pengganggu yang tumbuh di area lahan kelapa sawit. Adanya gulma akan mengurangi unsur hara yang tersimpan di dalam tanah yang notabene sangat dibutuhkan oleh pohon sawit dalam mendukung pertumbuhannya. Gulma yang paling berbahaya bagi pohon sawit yakni gulma di kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. Pengendalian gulma dapat dilakukan baik secara mekanis maupun kimiawi.

BACA JUGA: Sawit Bukan Tanaman Asli Indonesia, Ini Sejarah dan Asal Mulanya

Pemeberantasan Hama dan Penyakit. Terdapat cukup banyak hama dan penyakit yang sering ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit. Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit ini sejak dini mampu mempertahankan produktifitas pohon sawit yang Anda pelihara.

 

BACA JUGA: Agar Panen Sawit Berlimpah, Ini Cara Tanamnya !

Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat. Pemupukan kelapa sawittidak boleh dilakukan sembarangan. Pemupukan ini harus dikerjakan menurut jadwal yang telah disusun sebelumnya dan menggunakan dosis yang tepat. Beberapa pupuk yang sering dipakai untuk pohon sawit antara lain urea, ZA, KCI, dolomit, TSP, dan borate. Tak ketinggalan beberapa petani kerap pula memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit.

BACA JUGA: Pengusaha Sawit Diwarning Miliki Desain Perencanaan Berkelanjutan

Penunasan yang Diatur. Tujuan penunasan adalah untuk mempertahankan struktur pohon kelapa sawit, membersihkan tanaman, dan meningkatkan produktifitasnya. Pegerjaan penunasan wajib disesuaikan terhadap umur dari tanaman tersebut. Contohnya tanaman yang berumur kurang dari 9 tahun maka tunasannya harus songgo 3, sedangkan pada tanaman yang berumur sekitar 9-15 tahun perlu ditunas dengan songgo 2. Sementara itu, tanaman yang sudah berusia lebih dari 15 tahun membutuhkan tunasan songgo 1.

BACA JUGA: Geram Nengok Uni Eropa, Luhut Ancam Alihkan Ekspor Sawit RI ke Afrika

Prosedur Pemanenan yang Benar. Proses pemanenan buah kelapa sawitharus dilaksanakan dengan teknik yang benar. Jika salah, maka besar kemungkinan hal tersebut dapat menyebabkan tanaman mengalami stres. Akibatnya pun dapat ditebak yaitu pohon sawit enggan mengeluarkan bunga lagi sebagai calon bakal buah. (sumber you tube)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: http://ptpn1.co.id/