H Navarin Karim

NU untuk Balon Wapres

Nahdatul Ulama (NU) merupakan Islam conservative yang memiliki massa terbanyak diantara kekuatan social keagamaan politik dibandingkan  Muhamadiyah, Hizbut Tahrir. Ikhwanul Muslimin dan Tarbiyah Islamiyah, Prof. Dr. Inu Kencana Syafiie, M.Si menempatkan pada posisi pertama dalam peringkat kekuatan politik di Indonesia.   Mengapa demikian? 

Dalam perjalanan sejarah tampak sekali keikutsertaan NU dalam kancah politik formal. Sejak didirikan pada tahun 1926, NU tampil ke permukaan sebagai organisasi Sosial Keagamaan, bahkan dalam pemilu pertama tahun 1955, NU muncul sebagai empat besar partai partai politik ketika itu. Kekuatan kharismatis kyai dalam organisasi ini sangat besar, sehingga menjadi ketaatan yang sulit ditolak, istilah kami dengar dan kami taat (sami’na wa ata’na). Oleh karena itu komando dikuasai oleh pimpinan organisasi. Jadi keseimbangan apakah akan cenderung bersufi atau cenderung berjihad ditentukan oleh keberadaan sang kyai.

Pemilu pertama era Reformasi kembali NU yang diwakili Partai Kebangkitan bangsa (PKB) menempati urutan ketiga, setelah PDI Perjuangan dan Golkar. Bahkan  Gusdur (Abdurrachman Wahid) sebagai kyai terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ini berkat skema jitu poros tengah yang dimainkan oleh Prof. Dr. Amien Rais. Isu yang dikedepankan ketika itu adalah haram hukumnya secara Sar’i  Negara dipimpin seorang wanita.

Pada penentuan wakil Presiden tahun 2019 sebagai acuan yang tidak terbantahkan, manakala capres dari Prabowo sudah tentukan calon Wapresnya Sandiaga Uno (NU) , terakhir Jokowi ketika Pemilihan Presiden tersebut, secara mengejutkan  mengumumkan nama calon Wapresnya “Profesor Makruf Amin. Semua sangat tercengang, karena yang bersangkutan sudah sangat berusia lanjut, kita ketahui bahwa tugas Wapres tidaklah ringan sebagai pengawas pembangunan.  Pertimbangan utamanya adalah dukungan masa NU yang akan sangat solid. Dipilihnya Makruf Amin bukan hanya karena beliau seorang ulama, tetapi lebih karena beliu dituakan. Bukankah kyai dapat diartikan sebagai ulama, yang dihormati dan dituakan.

Menghadapi pemilihan Presiden 2024, Surya Paloh sangat jeli melihat situasi manakala Prabowo dan Ganjar Prabowo masi ragu-ragu menetapkan bakal balon pasangan wakil Presiden, tiba-tiba mengumumkan secra militant dan moderat calon wakil Presidennya adalah Muhaimin Iskandar (cak Imin), walaupun sebelumnya cak Imin sudah ada komunikasi politik dengan Prabowo maupun Ganjar Pranowo. Namun Ganjar dan Prabowo bukan penentu Wakil presiden. Ganjar menunggu penentuan Megawati, sedangkan Prabowo menunggu penetapan Jokowi. Prabowo sebagai ketua partai Gerindra bisa saja menentukan balon wakil Presidennya, tapi kehilangan dukungan ProJo.  Cak Imin dipilih Surya Paloh karena beliau adalah ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan wakil ketua DPR yang pernah membuat diskursus agar jabatan Gubernur dihilangkan.

Prediksi bakal calon Wakil  Presiden Prabowo dan Ganjar Pranowo

Wacana Prabowo digandengkan dengan Ganjar Pranowo sudah terang benderang ditolak mentah-mentah oleh ibu Megawati selaku ketua Partai PDI Perjuangan, Menurut penulis hanya tinggal empat tokoh NU yang kuat untuk dipersandingkan dengan Prabowo dan atau Ganjar Pranowo.  Keempat  tokoh itu adalah Chofifah Endar Prawansa, Sandiaga Uno dan Prof. Machfud MD dan Erick Thohir.

Prabowo jika dipasang kembali dengan Sandiaga Uno, jelas tidak mungkin karena sudah pernah kalah pada pemilihan Presiden 2019. Panulis lebih cenderung Prabowo akan dipasangkan dengan Chofifah Endar Prawansa. Kelebihan Chofifah Endar Prawansa adalah dapat menggaet pemilih jenis kelamin wanita. Tinggal Ganjar Pranowo siapa yang akan dipilih mengerucut kepada tiga nama yaitu Sandiaga Uno, Machfud MD dan Erick Thohir. Terakhir digadang-gadangkan adalah Machfud MD, tapi penulis tidak yakin bisa jadi matahari kembar, melihat charisma Mahmud yang lebih kuat dibanding Ganjar Pranowo. Ditambah lagi pengalaman pemilihan Presiden 2019, sudah sangat santer dan menguat nama Machmud MD yang akan mendampingi Jokowi, Bahkan  Machfud MD suadah siap-siap dengan jas baru. last minute jelang pendaftaran KPU nama Makruf Amin yang muncul.  Penulis lebih mengarah ke Erick Thohir, karena belakangan beliau lebih popular dibandingkan Sandiaga Uno, hal ini karena keterlibatan beliau sebagai ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Belakangan PSSI banyak prestasi yang membanggakan. Prediksi ini bisa saja salah, karena prediksi persoalan social politik tidak sama dengan prediksi menggunakan regresi linier sederhana dalam statistic yang diketahui satu variabel, tetapi pasti hasilnya. Manusia merencanakan , tetapi Tuhan yang menentukan (Man Proposes God Disposes). Mengapa kita jadi gusar menunggu tanggal 19 sampai 25 Oktober 2022 siapa yan jadi wakil-wakil Presiden defenitif Prabowo dan Ganjar Pranowo?.. Apalagi berlanjut siapa yang akan menjadi Presiden dan wakil Presiden 2024. Percayalah dengan ayat pendek izaja anasrulllahi walfadz yang substansinya adalah setiap kemenangan itu karena Allah. Wassalam.  

 

Penulis: Navarin Karim
Editor: Arya Abisatya