JAMBI, bungopos.com – Kacau, musim kemarau mulai berdampak pada kondisi udara di Jambi. Bahkan kini jarak pandang di Kota Jambi memendek sangat drastis.
Jarak pandang di Kota Jambi pada Minggu, (3/9) hanya 4.500 meter. Jauh dari kondisi normal biasanya yang mencapai 10.000 meter.
Hal ini diungkapkan, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi, Nabila.
Ia menyebutkan, untuk cuaca di Kota Jambi pada Minggu 3 September 2023 cerah berawan.
"Namun udara kabur dengan jarak pandang 4500 meter," katanya, Minggu (3/9).
Dijelaskan Nabila, penyebab udara kabur tersebut, salah satunya dikarenakan kondisi atmosfer yang stabil, panas bumi yang biasanya lepas kembali ke atmosfer pada pagi hari terhambat, sehingga akan membentuk partikel udara dekat dengan permukaan bumi.
"Dan kita melihatnya seperti udara yang kabur," ujarnya.
Kata Nabila, kondisi saat ini memang berbeda jika dibandingkan dengan musim hujan. Jika musim hujan umumnya atmosfer labil, sehingga udara di permukaan bumi akan terangkat ke atas dan jarak pandang akan terang.
"Tapi untuk penerbangan saat ini (kemarin, red) kami pantau masih aman, belum ada informasi terganggu dari pihak bandara," katanya.
Lanjut Nabila, BMKG memprediksi musim kemarau masih sampai Oktober, dengan puncak kemarau pada Agustus dan September.
"Kalau untuk asap, di Kota Jambi sendiri belum ada terdeteksi asap, pantauan ini kami lihat berdasarkan citra satelit," ujarnya.
Lanjutnya, pantauan asap berdasarkan citra satelit Himawari BMKG, Jambi bersiap suplay asap dari Sumsel, karena angin bertiup dari arah Tenggara menuju Barat Laut
"Waspada potensi dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya. (hfz)