CAPRES - CAWAPRES RI : Pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar

Setelah Istikharah Para Kiyai, Gus Imin Setujui Pinangan Sebagai Cawapres Anies, Ini Kiyai Yang Istikharah di Mekkah

JAWA TIMUR, bungopos.com - Jadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan bukanlah mudah bagi Abdul Muhaimin Iskandar atau yang dikenal dengan Gus Imin. Menurutnya proses yang dilalui cukup panjang.

BACA JUGA: Gus Muhaimin Jadi Cawapres Anies, Ini Tanggapan Kiyai NU

''Karena saya ini masih banyak yang senior dan senior di atas saya, para ulama dan habib yang di atas saya. Oleh karena itu saya perlu meminta persetujuan dan do'a dari mereka. Alhamdulillah dalam jangka waktu tiga hari semua jalannya dipermudah dan para masyaikh dan ulama mendukung saya,'' ungkap Ketua DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar saat memberikan sambutan politiknya.

BACA JUGA: Jadi Cawapres Anies Rasyid Baswedan, Ini Profil Tokoh Muda NU Muhaimin Iskandar

Dikatakan Gus Muhaimin, jadi Cawapres Anies ini merupakan jawaban atas do'a-do'a nya selama ini. Karena setiap kali berdoa, kata Gus Muhaimin, dirinya berharap mendapat jalan dipermudah. 

''Saya berdo'a, ya Allah, jika jalan saya bersama-sama PKB ini adalah jalan kebenaran, maka permudahkanlah. Ini saya kira jalannya sangat mudah, hanya butuh waktu selama tiga hari, semuanya menyetujui saya sebagai Cawapres,'' ucap Gus Imin.

BACA JUGA: Cak Imin Sah Dipinang Anis, Begini Pernyataan Sikap Gerindra

Untuk menambah keyakinannya, Gus Imin mengaku meminta seorang kiyai yang saat ini berada di Mekkah yakni pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus KH Ahmad Badawi sholat istikharah. Dan hasilnya kata Gus Imin meminta gus Imin melanjutkan pencalonan ini.

BACA JUGA: Diisukan Cak Imin Cawapres Anies, Ini Pernyataan Politik Partai Keadilan Sejahtera

''Sebelumnya setahun yang lalu sebenarnya Kiyai As'ad Syamsul Arifin cucu pendiri NU, meminta saya untuk berpasangan dengan Anies Rasyid Baswedan. Hanya saja saya tidak menjawab iya atau pun tidak, cuma dalam hati saya, apakah berani ? Tapi akhirnya hari ini adalah jawabannya. Di gedung bersejarah ini kita mulai perjuangan untuk negara dan bangsa ini,'' ujar Muhaimin. (arm)

 

Penulis: Arya Abisatya
Editor: Arya Abisatya