JAMBI, bungopos.com - Turunnya harga pinang menjadi perhatian akademisi Universitas Jambi (Unja). Untuk menaikkan nilai tambah pinang tersebut, PUI E-medical Universitas Jambi (UNJA) membuat terobosan yang cukup brilian.
Pihak Unja ini mengajarkan agar pinang tersebut diinovasi. Salah satunya dengan menciptakan obat kumur SIPIGA (obat kumur berbahan dasar pinang). Obat kumur ini memiliki nilai jual tinggi.
Untuk itulah, mereka melakukan sosialilsasi di rumah Kepala pengurus MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis) Pinang Batara melalui zoom meeting.
Sekretaris PUI E-medical UNJA Uce Lestari, S.Farm., M.Farm. Apt mengatakan saat ini harga jual pinang betara menurun drastis dari tahun sebelumnya. Dimana masyarakat menjual pinang betara yang telah dikupas dihargai hanya 2000 sampai 3000 perkilonya.
“Sedangkan pinang yang telah kering dihargai cuma 6000 perkilonya,'' sebutnya.
Harga ini lanjutnya, tidak sepadan dengan cara pengolahannya. Oleh karena itulah katanya, dilakukan inovasi produk. Uce Lestari juga berharap nantinya produk obat kumur SIPIGA ini menjadi produk unggulan daerah Tanjabbar yg berlisensi dibawah PUI E Medical Universitas Jambi. ''Obat kumurnya berbahan dasar pinang,'' tuturnya.