JAKARTA, bungopos.com - Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang membuat Indonesia menjadi negara yang berdaya saing tinggi. Sektor pendidikan ini menjadi salah satu prioritas pemerintah. Ini agar supaya terwujudnya SDM unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing.
Pada tahun depan disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun atau 20 persen APBN.
''Hal itu tecermin dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, transfer ke daerah Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp77,0 triliun,'' ungkap Presiden RI, Joko Widodo dalam pidatonya pada kegiatan Paripurna DPR RI HUT RI ke 78.
Dikatakannya, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Selain itu juga difokuskan kepada pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru dan sarana prasarana pendidikan.
''Juga dilakukan lewat peningkatan kualitas PAUD, peningkatan akses pendidikan di semua jenjang pendidikan, peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan,'' tegasnya.
Di satu sisi, lanjutnya, juga perlu adanya penguatan konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja, serta perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia. Presiden juga mengatakan perlunya engembangan riset dan inovasi.
Sementara itu, terkait upaya menghadirkan SDM yang sehat dan produktif, presiden mengatakan adanya anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6 persen dari APBN. Anggaran tersebut diarahkan untuk transformasi sistem kesehatan, mendorong industri farmasi yang kuat dan kompetitif, meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan rujukan, serta menjamin tersedianya fasilitas layanan kesehatan yang andal dari hulu ke hilir.
“Termasuk juga mengefektifkan program JKN, serta mempercepat penurunan prevalensi stunting agar mencapai 14 persen di tahun 2024, yang dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi berbagai institusi,” imbuh Kepala Negara seperti yang direlease oleh website resmi pemerintah republik Indonesia. (***)