JAMBI, bungopos.com - Orang pertama yang mengusulkan nama Mahligai untuk gedung 12 lantai milik Bank Jambi ini adalah Marzuki Usman, tokoh Jambi dari Mersam Batanghari yang pernah jadi Menteri Kehutanan di Kabinet Persatuan Nasional tahun 2001.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mahligai berarti (ruang) tempat kediaman raja atau putri-putri raja (dalam lingkungan istana). Pemiihan nama Mahligai juga didasari atas sejarah Jambi sebagai salah satu pusat kerajaan dan pusat pendidikan pada masa dahulu.
Riwayat pembangun Gedung Mahligai merupakan hasil kesepakatan bersama pemilik saham Bank Jambi. Pemilik saham adalah Pemerintah Provinsi Jambi dan semua pemerintah kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jambi.
Dalam sebuah Rapat Umum Pemegang Saham Bank Jambi, disepakati sudah saatnya Bank Jambi membangun sebuah gedung sendiri, tentu saja harus tinggi.
Ide itu dibahas pada RUPS tahun 2013, namun nyatanya tahun itu, Gedung Mahligai belum juga dibangun.
Kemudian kembali dibahas pada rapat RUPS tahun 2016, dalam rapat inilah sepertinya ide tak boleh lagi dibendung.
Tahun 2016, mulai lah sebagian laba bank Jambi dialokasikan untuk pembangunan gedung yang nanti akan diberi nama Gedung Mahligai.
Berturut-turut, 2016, 2017 dan 2018, laba bank Jambi berturut-turut pula dicadangkan untuk pembangunan Gedung Mahligai.
Kemudian pada akhir 2019, terkumpul lah uang sebesar Rp 111.428.888.917 (seratus sebelas milyar empat ratus dua puluh delapan juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu sembilan ratus tujuh belas rupiah).
Uang sudah ada, proses pembangunan pun dimulai. Tindakan pertama, Bank Jambi menunjuk dahulu konsultan manajemen konstruksi bernama PT. Perentjana Djaja.
Ini adalah perusahaan konsultan dari Jakarta, riwayat prestasinya terbilang mumpuni, PT. Perentjana Djaja pernah mengurus pembangunan The Grade Tower, JPO Pasar Minggu, Pondok Indah Hotel, Menara Kompas Gramedia dan lainnya.
Tugas konsultan ini membantu pejabat pemutus pengadaan dan panitia pengadaan Bank Jambi dalam penjaminan mutu, ya tentu saja agar kualitas pembangunan gedung baru PT Bank Pembangunan Daerah Jambi itu bisa sesuai dengan harapan.
PT. Perentjana Djaja menawarkan konsep Green Building dan Office Tower kepada Bank Jambi, dan ini langsung disetujui karena memang sesuai dengan zaman dan visi Bank Jambi.
Juni 2020 mulai dibuka tender design and build. Syarat yang ditetapkan untuk kontraktor gedung Bank Jambi cukup banyak.
Kontraktor harus mampu membangun Gedung Mahligai sesuai dengan gambar, desain yang disiapkan juga harus mempertimbangkan banyak hal, mekanikal, elektrikal, plumbing, estetika, semuanya lah!
Tender pun dimulai. Kemudian keluar nama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk sebagai pemenangnya. Perusahaan ini harus mampu membangun gedung terbaik untuk bank Jambi selama 16 bulan.
Proses konstruksi pun dimulai, pelaksanaan pemancangan pertama dilakukan pada akhir Desember 2020.
Agar pembangunan Gedung Mahligai bisa berjalan sesuai rencana dan supaya tidak ada aneh-aneh, Bank Jambi mengklaim prosesnya disupervisi langsung oleh KPK RI, Kejaksaan Tinggi Jambi, Polda Jambi, BPKP Prov Jambi, Korem 042 Gapu Jambi dan Kantor OJK Prov Jambi, serta Tokoh-tokoh adat Jambi.
Gedung Mahligai kemudian dibangun sesuai konsep awalnya yaitu Green Building dan Office Tower
Listriknya harus hemat alias hemat energi, sistem pengolahan limbahnya harus yang terkini dan ramah lingkungan.
Gedung Mahligai juga dirancang efisiensi pemanfaatan air hujan. Air hujan ditampung di penampungan sehingga dapat digunakan untuk pemeliharaan lingkungan.
Kesimpulan akhirnya, gedung harus berdiri 12 lantai, 5 lantai untuk di sewa, titik.
Lantai I Gedung Mahligai seluas 515,59 meter persegi diperuntukan bagi pelaku UMKM.
Lantai II luas 335,13 meter persegi, sebagai ruang pertemuan atau ballroom yang dapat disewa masyarakat umum/pemda/perusahaan.
Lantai IV dengan luas 560,20 meter persegi difungsikan sebagai masjid dan space cafeteria/food court baik itu indoor maupun outdoor untuk pelaku UMKM.
Lantai VI dengan Luas 600,72 meter persegi diperuntukan space kantor bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menyewa.
Lantai 12 dengan luas 706,19 meter persegi diperuntukan untuk café dan restoran.
Jumat, 4 Februari 2022, Gedung Mahligai akhirnya diresmikan. Hadir dalam acara ini begitu banyak pejabat tinggi dan tamu undangan Bank Jambi.
Kini Gedung Mahligai memang sudah mulai berfungsi, masjidnya, cafetaria hingga ballroom.
Namun ada satu yang belum, masyarakat Jambi belum bisa masuk sebagai nasabah ke gedung itu.
Belum ada aktivitas perbankan di dalamnya. Tidak ada teller, tidak ada customer service.
Sepertinya kita diminta sabar menunggu sampai waktu itu tiba, kapan bisa berbaris menyetor uang di sana, atau paling tidak, bisa datang untuk sekedar menggadaikan SK. (dpc/yos)