Ibu Kandung Dosen Erni Minta Waldi Segera Dihukum Mati

Bungo,Bungopos.com – Suasana haru dan pilu mewarnai proses rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Erni Yuniarti (37), seorang dosen perempuan di salah satu kampus di Kabupaten Bungo, Jambi. 

Sang ibunda, Sukini (58), tak kuasa menahan tangis dan tampak syok saat menyaksikan langsung reka ulang kejadian yang menewaskan anak sulungnya tersebut pada (22/12/25).

Rekonstruksi yang digelar oleh pihak kepolisian bersama Kejaksaan Negeri setempat berlangsung pada Senin siang di rumah korban, Perumahan Al-Kautsar, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, dan disaksikan langsung oleh pihak keluarga korban.

Usai menyaksikan jalannya rekonstruksi, Sukini mengaku sangat terpukul dan tidak menyangka anaknya harus meregang nyawa secara tragis di tangan kekasihnya sendiri. Pelaku diketahui berinisial W (22), seorang oknum anggota kepolisian yang bertugas di Polres Tebo, Jambi.

Dalam keterangannya, Sukini dengan tegas meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati. Ia berharap proses hukum tidak berlarut-larut dan hukuman dijatuhkan setimpal dengan perbuatan pelaku.

“Ibu berharap hukuman terhadap pelaku Waldi itu jangan diganti-ganti. Minta mati, hukuman mati sudah titik, jangan lama-lama. Saudara saya semuanya mintanya macam itu, mati, hukum mati sudah,” ujar Sukini dengan nada bergetar.

Tak hanya itu, Sukini juga mengaku selama ini belum pernah mengenal secara dekat sosok pelaku. Ia berharap dapat mengetahui seperti apa pribadi pelaku yang telah tega menghabisi nyawa anaknya.

“Saya juga kepengen tahu orangnya macam mana, selama ini saya belum kenal,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Anis, adik kandung korban. Ia mengungkapkan bahwa komunikasi terakhir dengan kakaknya terjadi tiga hari sebelum Erni Yuniarti ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya.

Anis meminta kepada aparat penegak hukum agar memberikan hukuman setimpal kepada tersangka yang telah menghabisi nyawa kakaknya, serta menegakkan keadilan bagi keluarga korban.

Kasus pembunuhan ini menjadi perhatian luas masyarakat, terlebih karena pelaku merupakan oknum anggota kepolisian. Hingga saat ini, proses hukum terhadap tersangka masih terus berjalan. (aca)