ilustrasi
JAKARTA, bungopos.com - Meski kotak kosong pernah menang di daerah seperti Makassar, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Iding Rosyidin memprediksi peluang kemenangan kotak kosong di Pilkada 2024 sangat kecil. Menurutnya, dengan semua partai mendukung pihak yang berkuasa, calon yang melawan kotak kosong kemungkinan besar akan menang.
“Kalau melihat konstelasi politik sekarang, peluang kotak kosong untuk menang itu kecil,” kata Iding.
Seperti diketahui Kotak kosong bukan frasa yang dimaknai sebagai kotak suara yang kosong. Kotak kosong adalah munculnya calon tunggal yang tidak punya saingan. Dalam surat pemilihan, posisi lawan akan dinyatakan dalam bentuk kotak kosong.Iding juga menyoroti bahwa munculnya kotak kosong menandakan minimnya kaderisasi yang dilakukan oleh partai politik (parpol). Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa tidak banyak kader partai yang siap maju sebagai calon. “Tidak banyak kader partai yang siap dicalonkan tapi problem utama karena semua partai merapat ke penguasa,” jelasnya.
Ditambahkannya, adanya kotak kosong dalam Pilkada kurang ideal dalam konteks negara demokrasi. “Kotak kosong bisa dimaknai beberapa hal. Pertama, tidak ada kompetisi. Padahal, Pemilu yang demokratis mengandaikan adanya kondisi untuk memilih siapa calon yang layak,” kata Iding seperti yang dikutip dari NU Online.
Dalam hukum fikih sendiri, nashbul imâm atau memilih pemimpin hukumnya fardlu kifâyah (kewajiban komunal yang cukup ditunaikan oleh satu atau dua orang sebagai perwakilan), bukan fardlu ‘ain (kewajiban individual). Karena itu, memilih kotak kosong dalam Pilkada jelas tidak ada kaitannya dengan sesat atau zalim. Tak kurang dan tidak lebih. Soal menjatuhkan pilihan adalah soal hati nurani, tidak ada yang berhak merampas kebebasan individu untuk memilih “ini” atau “itu”. (***)
Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi
E-Mail: bungoposonline@gmail.com