ILUSTRASI : Pengeroyokan

Ini 5 Kasus Santri Tewas Karena Penganiayaan di Pondok Pesantren, Dipukuli Hingga Dikeroyok

Posted on 2024-03-23 19:16:03 dibaca 1887 kali

JAKARTA, bungopos.com – Sepanjang tahun 2023 hingga 2024 tercatat 5  kasus penganiayaan santri di Pesantren.

Berbagai motif dan alasan penganiayaan yang dilakukan oleh santri terhadap temannya itu, di mana yang terakhir adalah penganiayaan terhadap santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, Airul Harahap (13). 

Sebelumnya yang juga sempat viral yakni penganiayaan terhadap Bintang Balqiz Maulana yang berusia 14 tahun, santri di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Kediri, Jawa Timur.

Adapun penganiayaan dilakukan dari berbagai kasus dengan bermacam cara, mulai di pukuli hingga diinjak dengan alasan mencuri hingga tidak disiplin.

Berikut 5  kasus satri tewas karena penganiayaan di Pondok Pesantren yang dikutip dari https://disway.id/ sebagai berikut : 

1. Kasus Airul Harahap (13), santri 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jambi Ekspres (www.bungopos.com) dari lokasi rekontruksi, ternyata sakit hati pelaku AR kepala Airul bermula dari ia meminjam uang Rp10 Ribu kepada Airul saat bermain bola.

Pada 4 November 2023, Airul tiba-tiba menagih uangnya itu kepada AR. Tak terima ditagih utang, AR lalu marah dengan menendang punggung Airul.

Waktu pun berlalu, hingga 10 hari kemudian, tepatnya 14 November 2024, sakit hati AR rupanya belum juga hilang. Ia kemudian terbersit ingin membalas rasa sakit hatinya akibat ditagih hutang 10 hari yang lalu.

Tak mau sendiri, kemudian AR mengajak temannya inisial RAH. AR dan RAH kemudian menjalankan aksinya untuk membalas rasa kesal AR di rooftop lantai 3 gedung asrama.

Kebetulan AR, RAH dan Airul sama-sama tinggal di asrama yang sama, yaitu Asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin. Lalu pelaku AR dan RAH meminta santri lain untuk memanggil korban Airul naik ke atas rooftop di lantai 3 asrama.

Airul pun kemudian naik ke atas, sementara dua pelaku sudah duluan berada di atas menunggu kedatangan Airul. Saat Airul tiba itulah, kemudian pelaku AR meminta RAH memegang korban dari belakang.

Saat Airul sudah dipegang dan tak bisa bergerak kemudian AR langsung menampar dan memukul Airul. Tak sampai di situ, kemudian pelaku AR mengambil kayu dan dan memukul bagian kepala korban hingga korban sempoyongan.

Saat korban Airul mulai lemas, kemudian pelaku RAH melepaskan tubuh korban sambil memukul bagian tangan korban.

Kondisi ini membuat korban tersungkur ke lantai. Tak puas melihat korban tersungkur di lantai, kemudian pelaku AR Kembali menjalankan aksinya,  menginjak leher korban.

Saat inilah kemudian Airul tak lagi bergerak. Entah panik atau tidak, namun melihat Airul tak lagi bergerak, kemudian muncul ide membuat drama seolah-olah Airul tersengat listrik atau kesetrum.

 

2. Kasus Bintang tahun 2024

Kasus Bintang merupakan kasus yang tengah ramai dibicarakan yang tewas di Pondok Pesantren di wilayah Kediri. 

Pada awalnya disebutkan jika penyebab Bintang meninggal karena jatuh di kamar mandi, namun ditemukan banyak luka lebam di jenazah.

Beberapa hari sebelum musibah tersebut, Bintang sempat menghubungi orang tuanya dan meminta untuk dijemput yang membuat pihak keluarga menjadi cemas.

Dalam hal ini diketahui dari pihak Ponpes menutup-nutupi kasus ini, namun dengan viralnya di berbagai media sosial akhirnya kepolisian tunrun tangan untuk melakukan penyelidikikan.

Hasil penyelidikan polisi pada akhirnya mengungkap bahwa Bintang mendapatkan penganiayaan oleh 4 seniornya sehingga merenggang nyawa. 

3. Kasus MAR tahun 2024

MAR merupakan salah satu santri yang menjadi korban di pesantren wilayah Blitar, Jawa Timur. 

Korban meninggal setelah dikeroyok belasan santri lainnya, di mana pengeroyokan berawal dari dugaan pencurian uang milik sejumlah santri oleh korban MAR.

4. Kasus Alfian Rezky tahun 2024

Alfian Rezky santri yang meninggal diduga akibat kekerasan dari seniornya, pada 20 Februari lalu. Karena pengeroyokan ini, korban tidak sadarkan diri dan kejang-kejang. 

Korban mengalami pendarahan di kepala, namun setelah dioperasi korban masih saja koma dan akhirnya meninggal.

 

5. Kasus Hilmi tahun 2023,

Hilmi meninggal dunia pada Desember 2023 lalu setelah dikeroyok oleh 18 santri lain di sebuah gudang yang berada di Pondok Pesantren.

Motifnya diduga karena korban mengambil sejumlah uang dan kasusnya masih ditangani Polres Kuningan, Jabar. (***)

 

 

Editor: Arya Abisatya
Sumber: Berbagai sumber
Copyright 2023 Bungopos.com

Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi

Telpon: -

E-Mail: bungoposonline@gmail.com