Mohd Haramen

#RAMADAN7(TUJUH) : Berbagi Kebahagiaan

Posted on 2024-03-19 09:43:43 dibaca 1063 kali

Oleh : Mohd Haramen, SE.ME.Sy

 

DALAM teori prilaku konsumen, dijelaskan bahwa setiap orang akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal (maximation utility) dengan mengonsumsi barang atau jasa. Sehingga bisa jadi, seseorang mengkonsumsi barang dan jasa melebihi apa yang dibutuhkannya. Misalnya, kebutuhannya hanya semangkok bakso, tetapi karena ingin mencapai kepuasaan maksimum, dia bisa mengkonsumsi dua mangkok bakso.

BACA JUGA: #RAMADHAN 2 : Tak Terkecoh Dunia

Hasrat konsumsi berlebihan ini, membuat kelangkaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.  Hal ini memicu kenaikan harga di pasar. Padahal menurut pemikir ekonom klasik David Ricardo,  tingkat kepuasaan seseorang itu semakin lama akan semakin berkurang bila  mengkonsumsi barang dan jasa yang sama dalam beberapa waktu. Itulah yang disebut: “The law of diminishing marginal utility.” Atau Hukum Utilitas Marjinal yang Semakin Menurun. Makanya Nabi SAW berpesan “Makanlah disaat lapar dan berhentilah sebelum kenyang,”.

BACA JUGA: Ramadhan Bulan Bermandikan Pahala, Ini Tradisi Unik Ramadhan di Tiga Negara Asia

Hasrat mengkonsumsi yang berlebihan ini juga menjalar kepada upaya mengakumulasi kekayaan atau menumpuk barang/jasa. Seluruhnya berlomba lomba mencapai yang paling banyak memperolehnya.  Sehingga manusia berfungsi bak mesin yang melenyapkan sisi kemanusiaannya. Prilaku ini juga kerap  membuat ketimpangan dan jurang kesenjangan. Inilah yang  menjadikan kehidupan ini kehilangan kepekaan.

BACA JUGA: #RAMADHAN 3 (TIGA) : Hamba Spritual

Puasa membawa pesan bahwa manusia harus hidup peka dan peduli. Karena kepedulian akan membawa kepada kebahagiaan. Dikisahkan oleh  Abdullah bin Amru, ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW: “Islam apakah yang paling baik?” Beliau bersabda: “Engkau memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kau kenal dan orang yang tidak kau kenal.”

BACA JUGA: #RAMADAN5 (Lima): Merajut Integritas

Berbagi ternyata merupakan pengamalan Islam yang paling baik. Makanya Nabi SAW menambahkan orang yang membagi takjil berbuka, pahalanya sama dengan orang berpuasa tanpa pengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut. Demikian motivasi berbagi kebahagiaan dari berpuasa. Berpuasa ternyata bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga mengajak kita selalu berbagi disaat senang dan susah.

 

(Penulis adalah Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT RI untuk wilayah Batanghari dan juga pengurus PW ISNU Provinsi Jambi)

Penulis: Mohd Haramen
Editor: Arya Abisatya
Copyright 2023 Bungopos.com

Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi

Telpon: -

E-Mail: bungoposonline@gmail.com