KOTA JAMBI, bungopos.com - hujan lebat yang mengguyur kota Jambi dan sekitar sejak kemaren sore (12/12) hingga pagi ini menggenangi berbagai perumahan di Kota Jambi. Informasi yang dihimpun media ini dari warga kota M Amin salah satu perumahan yang banjir adalah di tempat ia tinggal kawasan Kota Baru. Tak hanya di Kota Jambi, di kabupaten pinggiran kota yakni perumahan lingkup desa Mendalo juga banjir.
"Kemaren sore jalan di depan UIN juga banjir," sebut salah seorang penduduk Mendalo Darat, Balli.
Dari video yang beredar di medsos, kampus Islam terbesar di Jambi, UIN STS juga kebanjiran
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Pratikno, menegaskan peran pemimpin dalam menjaga kualitas lingkungan hidup di tengah pengetatan fiskal. Pratikno menekankan bahwa dunia sedang bergerak menuju target zero emission dan clean energy sehingga setiap daerah harus menempatkan pembangunan hijau sebagai prioritas.
“Mimpi masyarakat dunia adalah kondisi alam yang masih perawan dan itulah yang kita miliki hari ini,” ujarnya Pratikno dalam tayangan video di acara Kagama Regional Leaders Forum diselenggarakan untuk kali pertama pada Jumat (12/12) di Balai Senat Universitas Gadjah Mada.
Ia menegaskan bahwa Indonesia telah berkomitmen menurunkan puncak emisi pada 2030 dan membutuhkan partisipasi seluruh daerah untuk mewujudkannya. Dalam kesempatan itu, Menko Pratikno mengingatkan agar daerah yang belum dipenuhi gedung pencakar langit justru memegang dalam mitigasi perubahan iklim di masa depan.
Ketua Kagama Dr. (H.C.) Ir. Mochamad Basuki Hadimoeljono, menegaskan bahwa Indonesia sedang menghadapi dua tantangan besar, yaitu meningkatnya bencana alam di beberapa wilayah dan rezim pengetatan fiskal daerah. Kedua kondisi ini menguji kualitas kepemimpinan para kepala daerah.
Alumni Fakultas Teknik Geologi UGM ini menyampaikan bahwa kreativitas dan inovasi para pemimpin justru tumbuh ketika mereka menghadapi persoalan besar dan harus merumuskan solusi yang tepat. “Kreativitas seseorang dalam menghadapi masalah itu bukan karena soalnya yang susah, tetapi tentang bagaimana kita menjawab soal itu,” ujarnya. (***)