A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/tmp/pupr_clssess_q58b69419ctgpcuothj0u3370ah81r1e): Failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 178

Backtrace:

File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /tmp)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once

Bungo Berkilau Gemilang di KIM FEST 2025, Ini Komentar Kadis Kominfo Bungo
BERPRESTASI : tim delegasi dari Bungo

Bungo Berkilau Gemilang di KIM FEST 2025, Ini Komentar Kadis Kominfo Bungo

TANGERANG, bungopos.com — Langit sore Kota Tangerang mulai berwarna keemasan ketika acara penutupan KIM FEST Nasional 2025 digelar di Lapangan Ahmad Yani. Di tengah riuh tepuk tangan dan wajah-wajah lelah namun bahagia, tampak sekelompok peserta dari Kabupaten Bungo saling berpelukan—mereka adalah keluarga besar KIM Purwo Bakti Bersinergi, yang baru saja dinobatkan sebagai Komunitas Informasi Partisipatif Terbaik Tahun 2025.

Bagi sebagian orang, penghargaan mungkin hanya sebuah plakat dan deretan kata di atas panggung. Tetapi bagi para pegiat KIM dari Bungo, prestasi itu adalah cerita panjang tentang kerja sukarela, malam-malam yang diisi rapat kecil, hingga tekad untuk tak pernah berhenti belajar. Mereka datang ke Tangerang bukan sekadar membawa nama daerah, tetapi juga membawa harapan: bahwa informasi masyarakat bisa dikelola dengan cara yang lebih manusiawi, lebih dekat, dan lebih memberdayakan.

KIM FEST 2025 sendiri menjadi panggung bertemu berbagai warna Indonesia. Dari Kalimantan hingga Sulawesi, dari Yogyakarta hingga Jambi—semua berkumpul dalam ruang yang sama, saling berbagi cerita tentang bagaimana mereka menghidupkan komunikasi publik di daerahnya masing-masing. Di sana, perbedaan bukan jarak, melainkan jembatan untuk berdiskusi dan berkolaborasi.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Fifie Aleyda Yahya, menggambarkan KIM FEST sebagai wadah pembelajaran yang sesungguhnya. “Bukan hanya memamerkan program,” ujarnya dalam sambutan penutupan, “tetapi tentang bagaimana komunitas bisa saling menguatkan.”

Di sisi lain lapangan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bungo, Daruqotni, tampak tak mampu menyembunyikan senyum bangganya.
“Alhamdulillah, ini buah dari kerja bersama,” ucapnya tulus. “KIM Purwo Bakti Bersinergi sudah menunjukkan bagaimana komunitas bisa menjadi garda depan informasi publik. Kami di Kominfo akan terus mendampingi, karena perjalanan ini belum berakhir.”

Baginya, prestasi ini bukan titik akhir, melainkan pijakan. Sebuah pesan bahwa Kabupaten Bungo sedang bergerak, beradaptasi, dan terus belajar di tengah pusaran digitalisasi yang tak pernah berhenti.

Ketika malam mulai turun di Alun-Alun Kota Tangerang, para peserta KIM Purwo Bakti Bersinergi masih berkumpul, tertawa kecil sambil membicarakan apa yang akan mereka bawa pulang—bukan hanya penghargaan, tapi juga pengalaman, inspirasi, dan keyakinan bahwa komunitas kecil dari sebuah kabupaten bisa memberi warna di panggung nasional.

Dan mungkin, itulah esensi KIM FEST: merayakan upaya orang-orang yang bekerja dalam senyap, namun dampaknya terasa hingga ke akar rumput masyarakat. Dari Tangerang, mereka membawa pulang cerita, semangat, dan sebuah pembuktian bahwa kolaborasi selalu menemukan jalannya. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: www.bungokab.go.id