JAMBI, bungopos.com - Anggaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk 2025 sebesar Rp5,078 triliun. Angka tersebut menunjukkan adanya penurunan signifikan dibandingkan anggaran pada 2024, yakni Rp14,3 triliun.
Sementara Program 3 juta rumah per tahun merupakan beberapa program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintahan periode 2024--2029. Pemerintah akan menyediakan perumahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), berupa pembangunan dua juta rumah di pedesaan dan pembangunan satu juta apartemen di perkotaan.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan bahwa program 3 juta rumah per tahun membutuhkan gotong royong seluruh pihak, termasuk pihak swasta maupun perusahaan besar. Maruarar mengungkapkan, kini sudah enam perusahaan yang telah menyatakan komitmennya mendukung program 3 juta rumah. Termasuk di dalamnya, sejumlah individu yang bersedia menyumbangkan tanah mereka.
Menteri Maruarar kemudian menekankan pentingnya mempersiapkan instrumen yang tepat agar tercipta tata kelola yang baik dalam kerja sama tersebut. Ia juga mengakui, diperlukan fleksibilitas dalam aturannya, termasuk terkait skema pembiayaan.
“Diperlukan kelenturan, tetapi tidak melanggar hukum. Misalnya, tanahnya dari perusahaan, tetapi yang membangun pemerintah atau sebaliknya. Jadi model pembiayaan harus legal, tetapi harus memungkinkan semua pihak bisa bergotong-royong,” ujarnya. (***)