JAMBI, bungopos.com - Meskipun data Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi mengalami peningkatan, sepertinya itu belum menggembirakan semua pihak. Dibandingkan provinsi di Sumatera, tingkat IPM Provinsi Jambi masih urutan ke delapan. Misalnya, dibandingkan dengan Riau yang tingkat IPM nya 74,04. Kemudian, Kepulauan Riau, 77,11. Sedangkan Jambi hanya 72,77 pada tahun 2023. Dengan tingkat IPM tersebut, meski tergolong tinggi, tapi laju pertumbuhannya tergolong masih rendah dari provinsi lainnya.
''Masih banyak masyarakat Provinsi Jambi yang belum menikmati kehidupan yang layak,'' tukas adik Marzuki Usman, Rahman Usman kepada media ini.
Dikatakannya, setelah 67 tahun menjadi provinsi, cita-cita mencerdaskan semua masyarakat provinsi Jambi belum terlunasi. Dirinya berharap Gubernur Jambi kedepan bisa memperhatikan IPM ini.
''Tingkat IPM ini erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan masyarakat. Bila kecerdasan yang rendah berkorelasi dengan kemiskinan,'' tukasnya.
Selain itu, kecerdasan yang rendah ini juga berkorelasi dengan tingkat kesehatan dan usia harapan hidup. Dan Rahman Usman yang juga mantan Ketua Otorita Batam era Presiden Habibie ini berharap, infrastruktur sanitasi, fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi perhatian gubernur kedepan.
''Agar supaya masyarakat Jambi bisa hidup layak dan negeri Jambi menjadi negeri yang makmur,'' ucap Putra Desa Mersam ini.
Seperti diketahui, IPM ini menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79 kategori sedang. IPM yakni mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Pendekatannya melalui tiga dimensi dasar. Dimensi itu mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. (arm)