KHUSUK : Suasana sholat di Raudhah masjid Nabawi

Mau Berdo'a di Raudhah Masjid Nabawi ? Begini Aturan Terbaru dari Pemerintah Arab Saudi

MADINAH, bungopos.com - Di antara tempat yang paling banyak dikunjungi jamaah di Masjid Nabawi adalah Raudhah. Tempat ini berada di antara mimbar khutbah dan makam Nabi di bagian depan masjid. Tempat ini adalah tempat mustajabah untuk berdoa.

Jika pada masa sebelum Covid-19, jamaah berebutan untuk masuk Raudhah, saat ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengatur dengan menggunakan pendaftaran online melalui sebuah aplikasi bernama Nusuk. Setiap jamaah yang akan masuk, harus memiliki tasreh (surat izin) berupa barcode, baik secara individu maupun berkelompok.   

Jika ingin masuk Raudhah secara berkelompok itu berjumlah 100 orang per kelompok. Mereka harus didaftarkan oleh muassasah.

"Pada satu waktu, semua yang masuk daftar tersebut harus bersamaan masuk. Jika tidak, maka anggota kelompok yang tertinggal tidak bisa menyusul," kata narasumber NU Online Yazid seperti yang dikutip media ini.  

Biasanya satu rombongan itu menunggu antrean secara khusus terlebih dahulu di gerbang nomor 360. Jamaah dari berbagai negara pun ikut berbaris membuat antrean dibatasi dengan seutas tali dan diawasi petugas. Awalnya, para petugas yang menangani proses ini merupakan askar atau polisi Masjidil Haram. Namun saat ini sudah ditangani oleh pegawai masjid yang mengatur alur jamaah untuk masuk.   

"Semua dicek dan dan dihitung satu persatu untuk di-scan barcode-nya untuk menghindari pemalsuan tasreh," ungkap Yazid sembari mengisahkan ada saja penjualan dan pemalsuan tasreh oleh orang yang tidak bertanggungjawab.  

Setelah itu, rombongan masuk dengan berbaris satu barisan ke spot tunggu di dalam serambi masjid sembari duduk di samping pintu 40 dan Babun Nisa, akses utama masuk Raudhah. Sekitar 10 menit menunggu, sambil melakukan ibadah shalat sunnah, dzikir, dan membaca Al-Qur'an, akhirnya rombongan masuk Raudhah.

Di Raudhah, sekitar 400 orang berkumpul melakukan shalat sunnah dan dzikir. Banyak juga jamaah yang mengabadikan momentum langka tersebut dengan berfoto dan video. Setelah waktu habis, para askar memberikan perintah untuk keluar melalui pintu samping sebelah kanan.  

Setelah keluar, banyak jamaah yang melanjutkan aktivitas ibadahnya dengan berputar memasuki lorong untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad saw. Mereka harus menyusuri sekat-sekat yang menghantarkan mereka ke pintu utama untuk ziarah yakni pintu Babussalam. (***)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.nu.or.id/