ilustrasi

Ekonomi Kedepan Masih Prospektif, Namun Waspadai Inflasi Bahan Pangan

JAMBI, bungopos.com - Meski prospek pertumbuhan jangka pendek masih cukup kuat, namun inflasi harga pangan perlu diwaspadai.  Berdasarkan release Per 22 Maret 2024, harga beras meningkat 8,9% (ytd) dan beberapa harga pangan lainnya mengalami kenaikan. Misalnya, telur ayam, daging ayam, minyak goreng, bawang putih, gula pasir,  dan daging sapi.

''Konsumsi listrik industri melemah 0,8% (yoy). Sementara, penjualan kendaraan masih terkontraksi, masing-masing melemah 2,9% (yoy) untuk motor dan 18,8% (yoy) untuk mobil,'' ungkap Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dalam release Kementerian Keuangan RI yang diekspose di https://www.kemenkeu.go.id/

Dikatakannya, prospek ekonomi global juga masih dibayangi tensi geopolitik. Pertumbuhan ekonomi cenderung lemah dan divergen, dengan tensi geopolitik yang meningkatkan kerentanan rantai pasok. Utamanya konflik di Timur Tengah dan perang di Ukraina.

''Harga komoditas cenderung fluktuatif dengan ketidakpastian yang masih tinggi. Harga minyak mengalami sedikit kenaikan karena perpanjangan pengurangan produksi OPEC+,'' ujarnya. 

Sementara itu, dukungan APBN kepada APBD melalui Transfer ke Daerah (TKD) meningkat, di mana sampai dengan 15 Maret 2024 mencapai Rp141,4 triliun (20,5% dari pagu APBN). Dana Alokasi Umum (DAU) terealisasi sebesar Rp83,9 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik sebesar Rp30,0 triliun, Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp16,2 triliun, Dana Desa sebesar Rp11,1 triliun, Dana Istimewa sebesar Rp0,21 triliun, dan Insentif Fiskal sebesar Rp0,07 triliun. 

''Sebagian dana TKD lainnya seperti Dana Otonomi Khusus, DAK Fisik, dan Hibah belum disalurkan karena menunggu penyampaian syarat salur atau belum masuk jadwal penyaluran,'' sebutnya. (***)

 

Editor: arya abisatya
Sumber: https://www.kemenkeu.go.id/