JAMBI, bungopos.com - Kasus santri bunuh santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo disesalkan oleh orang nomor satu di Provinsi Jambi, Dr H Al Haris S.Sos. Mantan bupati Merangin ini mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut.
Menurut politisi PAN ini, pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan, bahkan sudah menetapkan tersangka atas meninggalnya santri tersebut.
"Santri kita yang kalap sehingga tega menganiaya temannya sendiri, kedepan saya kira sistem pendidikan di Ponpes perlu ada guru psikologinya, ada guru Bimbingan Konseling (BK)-nya lah," kata Al Haris usai buka bersama di Rumah PAN Provinsi Jambi baru-baru ini seperti yang dikutip dari Jambi Ekspres."Kalau di SMA dan SMK ada guru BK. Ke depan di Ponpes yang ada Madrasah Aliyah, ada Madrasah Tsanawiyah dan sebagainya juga perlu ada guru BK atau guru khusus psikologi, agar dia memberikan bimbingan pada anak-anak kita. Kalau mental dan gayanya berubah, itu tugas guru BK," tambahnya.
Al Haris juga menegaskan bahwa Ini menjadi tugas bersama agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. " Kemenag harus pro aktif, bagaimana nantinya di Ponpes-Ponpes ada guru BK," katanya. (***)