SAMBUTAN : Sekretaris Kopertais Wilayah XIII Dr Jamrizal yang mewakili Rektor UIN STS Jambi, Prof As'ad Isma

Hadiri Pelantikan PCNU Bungo, Ini Kata Rektor UIN STS Jambi Prof As'ad

MUARO BUNGO, bungopos.com –Kopertais XIII mendorong agar PCNU Kabupaten Bungo bisa terus bersinergi dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS). Salah satu bentuk sinergi yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kerja sama antara kedua belah pihak.

Hal ini dikatakan oleh Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd., selaku Koordinator Kopertais XIII yang diwakili oleh Sekretaris Kopertais, Dr. H Jamrizal, M. Pd., saat acara pelantikan PCNU Kabupaten Bungo di Hotel Amaris Bungo.

“Selaku pengurus yang baru dilantik senantiasa membangun kesolidan antara sesama pengurus yang ditandai dengan kerja cerdas tim di berbagai lini kehidupan masyarakat. Bangun skema kerjasama dengan sejumlah PTKIS, pondok pesantren, pemerintah daerah, dan berbagai majelis pengajian,” katanya.

Menurut dia, sudah saatnya PCNU tumbuh dan berkembang di tengah tren kekinian kehidupan dengan menyentuh komunitas Gen Z, agar pergaulannya menjadi terarah, yang tentunya tidak menyimpan dari tuntunan Syariat yang ber-ASWAJA.

PCNU sudah saatnya untuk memulai memerankan diri dan organisasinya sebagai penggerak, dan pengembang jiwa kewirausahaan (entrepreneur) dari kelompok nahdiyin yang syar’iyah. Tumbuhkan kewibawaan PCNU di tengah kehidupan lapisan masyarakat yang mayoritas muslim, yakni dengan cara melakukan tugas dan fungsinya sebagai pelaku utama (petugas) kelompok amaliyah ibadah secara terjadwal dan terukur,” ucapnya.

Dia mengatakan, kemajemukan kehidupan beragama di masyarakat jangan menjadi penghalang dalam pengembang ke-NU-an, melainkan harus menjadi potensi yang besar untuk banyak berbuat dan berkegiatan NU.

“Secara mayoritas kehidupan beragama ciptakanlah kondisi mutualisme antara masyarakat luas dengan NU, artinya bagaimana pada suatu ketika NU tidak hadir masyarakat merasa kehilangan, dan begitu juga sebaliknya ketika masyarakat tidak peduli dengan NU, maka NU merasa gelisah.

Untuk itu mari kita lakukan sentuhan hati kepada masyarakat agar menjadi kaum Nahdiyin yang bersedia menjadi pewadah dan siap memfasilitasi semua bentuk kebaikan, dan kelebihan,” ujarnya lagi. (*)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://uinjambi.ac.id/