PENGUKUHAN : Guru besar UIN STS Jambi

Enam Guru Besar UIN Dikukuhkan Termasuk Prof As'ad, Ini Orasi Ilmiah Mereka

 

JAMBI, bungopos.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi sebagai Kampus Reservasi Kebaikan dan Keunggulan melaksanakan Pengukuhan 6 guru besar, yang dilaksanakan di Auditorium Kampus UIN STS Jambi, Sungai Duren, Kamis (22/02).

Kegiatan ini dihadiri Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof.Dr. Muhammad Ali Ramdani, S. TP., MT, Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Abdullah Sani.,M. Pd.I, Senat UIN Sutha Jambi, Forkopimda Provinsi Jambi, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Rektor UIN Kerinci, Rektor IAIN Ponorogo, IAIN Kudus, IAIN Ambon, Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Bupati Tanjung Tanjung Timur, Wakil Rektor I, II dan III UIN STS Jambi, Kepala Biro dan seluruh tamu undangan lainnya.

Dirjen mengucapkan selamat dan sukses serta berharap kapasitas kelembagaan semakin naik dan guru besar menjadi pusat getaran atau episentrum dalam pengembangan sumber daya manusia.

“Tidak ada sesuatu hal yang instan, semuanya dilampaui dengan kerja keras. Meraka adalah teladan bagi civitas akademika untuk memperoleh jabatan tertinggi dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas,” tegasnya.

Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. As’ad.,M.Pd dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Managemen Sumber Daya Insani, Prof. Dr. H. Marwazi, M. Ag Guru Besar Bidang Pendidikan Islam, Prof. Dr. Samsu, S. Ag., M.Pd.I.,Ph. D. Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Kasful Anwar Us, M.Pd Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan, Prof. Dr. Rusmini, S.Ag.,M.Pd.I Guru Besar Bidang Psikologi Manajemen, dan Prof. Dr. Badrussyamsi, S.Ag., M.A Guru Besar Bidang Filsafat Islam Modern.

Dalam orasi Ilmiahnya Rektor UIN STS Jambi yang berjudul Membangun Budaya Komunikasi Persuasif: Kunci Sukses Mengelola Sumber Daya Insani menyampaikan bahwa sumber daya insani merupakan sebuah konsep yang ditawarkan para sarjana muslim sebagai solusi bagi kajian ilmu organisasi dan manajemen agar dapat mengelola manusia dengan pendekatan yang Islam serta memperlakukan manusia dan harkat martabat individu di organisasi.

“Begitu pentingnya komunikasi persuasif dalam mengelola sumber daya insani, maka diperlukan sebuah upaya membudayakan komunikasi persuasif di dalam sebuah organisasi. Seorang pemimpin perlu menjadikan komunikasi persuasif sebagai modal utama untuk menciptakan organisasi yang Kokoh dan akan mencapai produktivitas dan profitabilitas,” jelasnya.

Komunikasi persuasif sebagai kunci dalam optimalisasi sumber daya insani, karena komunikasi persuasif merupakan sebuah pendekatan yang humanis dan bijaksana dalam memperlakukan sumber daya insani. “Sebuah usaha melakukan komunikasi efektif dan manusiawi merupakan sebuah dedikasi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas,” tegasnya.

Selain itu Guru Besar Bidang Ilmu Kepemimpinan Pendidikan Prof. Dr. Samsu, S. Ag., M.Pd.I.,Ph. D. dengan judul Orasi Ilmiah Tradisi Kompleksitas, dan Masa Depan Kepemimpinan Pendidikan. Pada kesempatan itu dia mengajak untuk menyelami dengan singkat tradisi keilmuan, kompleksitas masalah, dan masa depan kepemimpinan pendidikan di Indonesia.

“Saya memperkenalkan bagaimana mengembangkan seperangkat model kepemimpinan pendidikan yang tidak hanya mengarah pada penguatan pimpinan, tetapi juga mengarah pada penguatan bawahan,” jelasnya.

Sedangkan Orientasi Ilmiah yang disampaikan Prof. Dr. H. Kasful Anwar Us., M.Pd Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan dengan Judul Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Sistem Manajemen Pendidikan Islam: Menuju Efisiensi dan Personalisasi Pembelajaran.

“Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem manajemen pendidikan di perguruan tinggi Islam sangat potensial untuk mencapai efisiensi dan personalisasi pembelajaran. Penggunaan AI dalam manajemen perguruan tinggi memiliki manfaat meningkatkan efisiensi operasional, membantu kualitas pengambilan keputusan, memperoleh inovasi pembelajaran dan lainnya,” jelasnya.

Pada Orientasi Ilmiah yang disampaikan Prof. Dr. Rusmini, S.Ag.,M.Pd.I Guru Besar Bidang Psikologi Manajemen, dengan judul Konsep dan Implementasi Psikologi Manajemen di Lembaga Pendidikan Islam. “Psikologi manajemen merupakan ilmu dan seni mengelola lembaga pendidikan Islam melalui penerapan konsep manajemen pada pengelolaan sumber daya manusia yang memiliki peran strategis dalam pembangunan lingkungan kerja yang kondusif di lembaga pendidikan Islam,” ungkapnya.

Dengan psikologi manajemen, peranan Pemimpin di lembaga pendidikan Islam dapat menciptakan komunikasi yang efektif antara pendidik dan tenaga kependidikan, baik terkait dengan aktivitas pembelajaran, administrasi maupun relasi sosial lembaga pendidikan.

Juga disampaikan Orasi Ilmiah oleh Prof. Dr. Badrussyamsi, S.Ag. M.A. Guru Besar Bidang Filsafat Islam Modern dengan judul Memilah Yang Otoritatif dan Otoritarianisme: menyemai Moderasi, Menghadang Laju Konflik Keagamaan. “Para Agamawan dituntut memiliki kesadaran inklusif dan pluralis agar dapat mengendalikan laju fanatisme, ekstrimisme, dan konflik keagamaan sehingga fenomena kekerasan agam dapat dicegah sedini mungkin,” ungkapnya.

Lalu Orasi Ilmiah oleh Prof. Dr. H. Marwazi, M.Ag Guru Besar Bidang Pendidikan Islam dengan judul Cinta Tanah Air dan Bela Negara di Pondok Pesantren. Pesantren yang berbasis kultural Indonesia adalah kelanjutan dari budaya agama sebelumnya yang mengalami proses Islamisasi, didalam nya sarat dengan pendidikan karakter dan mengandung pendidikan cinta negara dan bahkan bela negara. (*)

Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://uinjambi.ac.id/