Menabung adalah salah satu cara dalam pengelolaan keuangan yang bertujuan untuk menyiapkan dana cadangan di masa depan. Tabungan juga berperan untuk menjamin kestabilan keuangan Anda jika mengalami hal yang tidak diinginkan kemudian hari. Secara tidak langsung, menabung dapat membantu Anda mengetahui tentang prioritas dalam keuangan.
Memulai aktivitas menabung berperan penting di dalam alur keuangan, terutama bagi Anda yang baru saja bekerja dan pertama kali memiliki penghasilan. Kenyataannya, menabung tidak selalu menjadi kebiasaan yang mudah untuk setiap orang walaupun sudah mengetahui banyak manfaatnya untuk masa depan. Hal ini akan menjadi lebih sulit jika Anda tidak mulai membiasakan cara menabung yang benar.
Menabung tidak hanya tentang berapa banyak uang yang mampu Anda sisihkan. Lebih dari itu, menabung adalah tentang membentuk kebiasaan yang terus-menerus. Kata kuncinya adalah konsistensi. Di internet, ada banyak sekali cara menabung yang mudah sesuai dengan kondisi Anda. Jika sampai saat ini Anda masih mengalami kesulitan untuk menyisihkan uang, mungkin ada yang salah dengan cara Anda menabung.
Tanda Bahwa Anda Belum Menabung dengan BenarBeberapa dari Anda mungkin sudah memulai kebiasaan menabung, namun apakah cara yang digunakan sudah tepat? Tanda-tanda berikut ini menunjukkan bahwa Anda belum menabung dengan benar.
1. Rekening Tabungan Belum Terpisah dengan Rekening HarianJika rekening tabungan Anda masih jadi satu dengan rekening kebutuhan harian, bisa dikatakan bahwa cara menabung Anda belum tepat. Dengan menggabungkan uang tabungan dan uang belanja akan membuat saldo rekening semakin besar. Hal ini justru mendorong Anda untuk melakukan pengeluaran yang lebih besar lagi. Alih-alih menabung, yang ada adalah jumlah tabungan akan berkurang karena pembelanjaan di luar anggaran.
2. Rekening Tabungan Belum StabilKetika Anda sudah memiliki rekening tabungan yang terpisah, selanjutnya adalah memastikan bahwa tidak ada aktivitas lain dalam rekening selain menabung. Memiliki jumlah tabungan dengan nominal besar dapat mendorong Anda untuk sesekali membelanjakannya.
Dalam keadaan darurat dan mendesak, Anda masih dapat menggunakan uang tabungan. Dengan catatan nilainya tidak lebih besar dari jumlah yang Anda tabung setiap bulannya. Jika tidak dalam keadaan darurat, namun Anda masih sering menggunakan uang tabungan untuk belanja kebutuhan tersier atau barang mewah dapat dipastikan ada yang salah dengan cara menabung Anda.
3. Persentase Tabungan Masih Belum BijakSebelum menerima gaji, sebaiknya Anda membuat anggaran untuk menentukan porsi tabungan, belanja, dan kegiatan sosial lainnya. Sebaiknya Anda menyisihkan sekitar 10%-15% untuk alokasi tabungan. Idealnya, persentase tabungan tidak lebih kecil dari ini.
Seiring dengan naiknya gaji atau adanya tambahan bonus, nilai tabungan maupun persentasenya sebaiknya mengalami kenaikan juga. Jika nominal uang yang Anda tabung masih sangat kecil, sementara pendapatan mengalami kenaikan, mungkin ada yang salah dengan anggaran belanja Anda.
Apakah salah satu dari tanda di atas masih Anda alami? Jika iya maka sekarang adalah saatnya mengubah kebiasaan menabung yang benar. Tidak ada kata terlambat untuk memulai memperbaiki pengelolaan keuangan.
Inilah Cara Menabung yang Benar Menurut Pakar KeuanganDari sekian banyak cara menabung, berikut ini adalah yang bersumber dari pakar keuangan. Dilansir dari website GoBankingRates, inilah cara menabung yang benar menurut pakar keuangan.
1. Mengatur Automatic Debit ke Rekening TabunganFarnoosh Torabi, seorang penulis dan ahli keuangan menunjukan bahwa menabung dengan transfer otomatis adalah cara yang paling efektif. Torabi merekomendasikan setidaknya 10% dari gaji Anda sebaiknya ditransfer secara auto debet ke rekening tabungan. Dengan begitu, Anda tidak akan memiliki alasan lupa menabung. Hal ini juga menghindari Anda tergoda untuk membelanjakan pendapatan sebelum dimasukkan ke dalam tabungan.
Tetapkan jumlah transfer dan tanggal transfer secara konsisten yang langsung dialihkan ke rekening tabungan. Dengan menerapkan cara ini, Anda telah belajar untuk disiplin menabung dengan cara mudah.
2. Mulai dari Jumlah Kecil Terlebih DahuluMenurut Clark Howard, seorang pakar konsumen, menabung sebaiknya dimulai dari jumlah yang kecil terlebih dahulu namun rutin dilakukan. Tidak banyak orang yang bisa menabung dalam jumlah yang besar, oleh karena itu mulailah dari yang paling kecil.
Jika Anda belum terbiasa dengan alokasi tabungan adalah 20% dari gaji, bisa memulai dengan 2% dari gaji. Namun, pastikan bahwa persentasenya naik setiap bulan hingga mencapai minimal 20% dari gaji. Bahkan Howard menyatakan bahwa first jobber harusnya mampu untuk hidup dari setengah gaji karena belum memiliki banyak tanggungan dan pengeluaran.
3. Mengumpulkan dan Menyimpan Uang KembalianRic Edelman yang merupakan Ketua dan CEO Edelman Financial Services memberikan trik khusus untuk bisa menabung dengan benar. Menurutnya, mengumpulkan uang kembalian berbentuk recehan dapat digunakan untuk belanja barang dengan nilai yang besar.
Misalnya saja, uang kembalian setelah belanja di supermarket, jika dikumpulkan dapat digunakan untuk membeli kopi dan makan siang. Dengan begitu Anda bisa menghemat pengeluaran lifestyle dan berhasil menyelamatkan alokasi uang tabungan. Uang receh ini secara tidak langsung akan membantu Anda mengurangi penggunaan kartu debit dan kartu kredit untuk membayar sebuah lifestyle.
4. Membuat Rekening PisahLigwina Hananto, seorang perencana keuangan yang dilansir dari Womantalk, menegaskan pentingnya memisahkan rekening simpanan dengan rekening harian. Dengan memisahkan rekening tabungan, Anda telah menyelamatkan uang untuk dipakai dalam keadaan darurat di kemudian hari.
5. Menetapkan Tujuan Menabung
Ligwina menjelaskan bahwa menyisihkan uang tanpa tujuan adalah hal yang mudah dilakukan. Jangan hanya menyisihkan uang saja, namun tentukan tujuan Anda dalam menabung. Mulai menabung untuk hal-hal yang Anda sukai terlebih dahulu. Misalnya untuk pergi travelling, ibadah haji, atau untuk membeli sesuatu. Saat kebiasaan menabung telah berhasil terbentuk, akan lebih mudah menetapkan tujuan. (***)