BUNGO, bungopos.com –Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan membeberkan beberapa masalah yang kini sedang dihadapi Bandara Muara Bungo.
Masalah pertama adalah terkait dengan landasan pacu yang masih pendek. Saat ini panjang landasan bacu Bandara Muara Bungo hanya 1.800 meter. Kata Budi, ke depan pemerintah akan memperpanjang landasannya menjadi 2.100 meter.
Permasalahan kedua, ternyata selama ini pesawat yang turun di Bandara Muara Bungo, hanya bisa mendarat dari arah utara, padahal seharusnya pesawat bisa saja mendarat dari arah lainnya.
Mengapa hanya dari arah utara? karena di sekitar landasan pacu bandara terdapat gundukan yang cukup menganggu proses pendaratan pesawat dari arah lain. "Jadi sekarang kita mau selesaikan obstacle (rintangannya)," ujar Menhub.
Permasalahan ketiga yang dihadapi Bandara Muara Bungo adalah masih kurangnya jadwal penerbangan maskapai.
Saat ini penerbangan ke Bungo hanya ada 3 kali dalam seminggu. Menhub berjanji akan mencoba mencari upaya penambahan waktu penerbangan di Bandara Muara Bungo. "Kita akan upayakan supaya ada tambahan slot ke sini, kita coba koordinasikan," janjinya lagi.
Guna mendukung optimalisasi Bandara Muaro Bungo, Menhub juga meminta Bupati untuk melakukan banyak cara dan inovasi untuk memancing banyak pengunjung ke Bungo. Baik itu melalui event-event dan melalui banyak strategi lainnya.
Sementara itu, Bupati Bungo H Mashuri mengatakan, Bandara Muaro ini sebenarnya memiliki potensi yang besar karena bisa menerbangkan warga asal 7 kabupaten di sekitarnya.
BACA JUGA: Mantan Bupati Bungo Batal Nyaleg Gegara Tak Dapat Restu Keluarga, Diminta Berkebun Sawit Saja
Adapun 7 kabupaten itu jaraknya rata-rata berada pada radius di bawah 200 kilometer dari Bungo.
7 Kabupaten itu diantaranya Kabupaten Bungo itu sendiri, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Dharmasraya, termasuk Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
BACA JUGA: Ini Nama-nama Bupati Bungo Sejak Tahun 1965
Bandara Bungo saat ini memiliki tiga kali jadwal penerbangan dalam seminggu dengan rute Bungo-Jakarta dan sebaliknya.“Tingkat keterisian kursi penumpang saat ini mencapai 80 persen dalam setiap penerbangan,” ujar Mashuri.
Sebenarnya penerbangan 3 kali seminggu ini kata Mashuri belum bisa memenuhi kebutuhan penumpang yang sebenarnya butuh jadwal terbang setiap hari.
Saat menerima kunjungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu, ia pun meminta agar ditambah jadwal penerbangan di Bandara Bungo dan dapat diselesaikan oleh pemerintah pusat segala kendala yang masih mendera Bandara Bungo. (bqs)