MAULID : Bupati Bungo H Mashuri bersama penceramah kondang, buya Arrazi

Ini Sejarah Mulainya Peringatan Maulid Nabi, Bupati Bungo Punya Pandangan Begini

JAMBI, bungopos.com - Peringatan Maulid Nabi SAW merupakan tradisi turun temurun yang berlangsung dan dilaksanakan oleh ummat muslim. Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad saw yang biasanya dilaksanakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Nabi Muhammad saw dilahirkan oleh seorang Ibu bernama Siti Aminah binti Wahb dan  Ayah bernama Abdullah bin Abdul Muthalib.

BACA JUGA: Bolehkah Pernikahan Beda Agama ? Ini Pendapat Imam Mazhab

Nabi Muhammad sendiri lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal di Makkah. Peringatan Maulid Nabi tidak hanya sekadar pengingat sejarah bagi kaum muslim. Akan tetapi juga sebagai pengingat umat muslim dengan sosok nabi terakhir tersebut. 

Menurut sejarah, Maulid Nabi pertama kali diadakan pada zaman Khalifah Mu’iz li Dinillah. Ia merupakan khalifah Dinasti Fathimiyah di Mesir yang hidup pada tahun 341 Hijriyah. Perayaan ini pula dilarang di masa Al-afdhal bin Amir al-Juyusy, seorang perdana menteri khalifah Al-Musta’ali Dinasti Fathimiyah.

Maulid Nabi kembali diperbolehkan pada masa pemerintahan Amir Li Ahkamillah pada tahun 524 Hijriyah. Yang merupakan seorang pemimpin sekaligus imam di Dinasti Fathimiyah.

BACA JUGA: Sebagai Agama Sempurna Islam Sudah Mengatur Tata Cara Pilpres, Ini Fiqh Siyasahnya

Di era kini, Maulid sudah jadi tradisi ummat Islam. Termasuk di negeri langkah serentak Limbai Seayun kabupaten Bungo. Bupati Bungo H Mashuri pada peringatana Maulid Nabi SAW menyampaikan hakekat memperingati Maulid adalah bagaimana  umat muslim dapat meneladani akhlaqul karimah atau budi pekerti yang luhur dari Rasululloh.

"Dengan memperingati maulid Nabi Muhammad ini, semoga kita umat manusia khususnya Kepada kita umat muslim bisa meneladani Budi pekerti Rasulullah," Ucap Bupati. (***)

Penulis: Arya Abisatya
Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://www.bungokab.go.id/