Ilustrasi judi online. / (B1/Muhammad Reza)

Ngeri! Anak SD dan Ibu Rumah Tangga Ikut Sumbang Transaksi Judi Online Rp81 T di Indonesia

JAKARTA, bungopos.com – Ngeri! Judi online kian ganas di Indonesia, bahkan transaksi judi online yang yang mencapai Rp81 Triliun dalam setahun ikut disumbang oleh anak SD dan ibu rumah tangga.

Transaksi judi online memang meningkat drastic di Indonesia, membengkak Rp24 Triliun dalam setahun 2021-2022.

Natsir Kongah, Kepala Biro Humas PPATK dikutip dari diskusi Polemik Trijaya FM pada Sabtu (26/8) mengatakan, judi online memang sudah pada taraf mengkhawatirkan di Indonesia.

Anak SD dan ibu rumah tangga ini ikut menyumbang transaksi judi online yang membengkak tinggi hanya dalam sekejap, satu tahun.

Kata Natsir, tahun 2021 nilai transaksi judi online di RI mencapai Rp57 triliun lalu kemudian membengkak naik signifikan menjadi Rp81 triliun pada tahun 2022.

Angka ini tercatat dari penyebaran transaksi judi online yang dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Melihat trend transkasi yang terjadi, menurut Natsir berarti selama pandemic Covid-19 lalu malah semakin banyak masyarakat yang ikut judi online, hal ini bisa juga diletarbelakangi oleh kondisi aktivitas yang banyak dilakukan di rumah dan banyak bermain ponsel.

Parahnya lagi, dampak judi online juga banyak merusak keutuhan rumah tangga, selama pandemic pendapatan minim malah banyak dijadikan modal untuk judi online.

Natsir mengumpamakan, uang Rp100 Ribu yang seharusnya bisa untuk beli susu anak atau untuk makan keseharian malah dijadikan untuk judi online. “Jadi akhirnya banyak juga rumah tangga yang hancur akibat judi online," lanjutnya.

PPATK juga mencatat jumlah transaksi keuangan yang mencurigakan atau yang terkait judi online menanjak naik.

Jika tahun 2021 ada 3.446 transaksi, kenaikan terjadi pada tahun 2022 mencapai 11.222 laporan transaksi. Sementara itu, pada Januari 2023 PPATK menerima  916 laporan, lalu padan Februari naik menjadi 831 laporan dan lalu pada bulan Mei kembali naik tinggi menjadi 1.096 laporan. “Ini yang kita khawatirkan, menggelisahkan untuk kita ," ujar Natsir lagi. (dpc)

 

 

Penulis: Dona Piscesika
Editor: Balqis
Sumber: Jambi Ekspres