JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Ada satu bupati di Sumbar yang serius minta tol jalan tol sepanjang 100 kilometer ke Presiden Jokowi melalui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sampai suratnya langsung dibalas Basuki.
Bupati itu bertugas di Kabupaten Dharmasraya, kabupaten paling ujung di Sumbar yang bersebelahan dengan Provinsi Jambi.
Nama bupati itu Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Sutan Riska merupakan sosok pemimpin muda yang tahun ini berusia 34 tahun.
Saat awal menjadi bupati tahun 2016 lalu, usianya bahkan jauh lebih muda, ia masih berumur 26 tahun saat dilantik, masuk dalam jajaran bupati termuda di Indonesia ketika itu.
Sultan Riska menikah dua tahun sebelum menjadi Bupati, ia melangsungkan pesta pernikahan tahun 2014 dengan seorang perempuan bernama Dewi Lopita Sari dan telah dikaruniai dua orang anak laki-laki.
Sebelum terjun ke dunia poltik, Sultan Riska adalah seorang pengusaha dan politikus dari PDIP. Ia menjabat sebagai Bupati Dharmasraya selama dua periode 2016–2021 dan 2021–2024.
Bercerita soal permintaannya untuk dibuatkan tol jalan tol sepanjang 100 kilometer, terakhir menjadi viral karena permintaan itu langsung ia sampaikan ke Menteri PUPR Basuki.
Permintaan ini agak bombastis karena jalur tol sepanjang 100 Km yang ia minta tidak masuk dalam peta proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang sedang digencarkan Presiden Jokowi.
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya yang dipimpin Sultan Riska paling getol menginginkan proyek JTTS tersambung ke wilayahnya.
Sutan Riska telah pula melakukan beberapa Langkah untuk bisa mewujudkan tol jalan tol ini.
Ia kirim surat resmi kepada Basuki isinya: minta JTTS jangan hanya sebatas backbone saja di Riau namun tambah lah sirip ke daerah mereka.
Sirip tol yang diusulkan menyesuaikan pula dengan peta wilayah Dharmasraya.
Dimana jika ditarik garis lurus, tol bisa menembus Dharmasraya dari Kabupaten Rengat dengan panjang kurang lebih 100 km.
Mengutip dari situs resmi ppid.dharmasrayakab.go.id, Bupati Dharmasraya mengaku surat usulan telah masuk ke pemerintah pusat dan telah pula dibalas oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Jawaban surat dari Menteri PUPR kata Sutan Riska sangat poisitif, Instruksinya juga jelas.
Dalam surat balasannya, PUPR meminta Pemerintah Kabupaten Dharmasraya bisa menuangkan usulan ini dalam rencana umum jaringan bebas harapan di Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Tak hanya itu, Menteri PUPR Basuki juga langsung menyarankan agar pemerintah Kabupaten Dharmasraya bisa melakukan secepat mungkin revisi RTRW dan trase dari Dharmasrata ke Tol Riau dengan memasukkan rencana pembangunannya ke dalam revisi RTRW tersebut.
Memang bukan trase yang pendek, menarik garis dari petan, diperkirakan Tol Dharmasraya ini akan membentang sepanjang 100 kilometer menuju backbone Tol Riau tepatnya di Rengat.
Pemkab Dharmasraya melihat ini menjadi peluang bagi Dharmasraya bisa lebih cepat berkembang secara ekonomi karena jika Tol Dharmasraya ini terwujud, akan semakin meningkatkan jalur logistikl Dharmasraya dengan kabupaten dan provinsi tetangganya.
Dharmasraya akan terkoneksi dengan beberapa Kabupaten di Provinsi Riau diantaranya Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Indragiri Hilir.
Tak hanya Riau, Dharmasraya juga akan terkoneksi dengan Provinsi Jambi dan Sumsel karena Tol Dharmasraya akan tembus juga ke Tol Rengat-Jambi dan Tol Jambi-Betung.
Dari Tol Rengat inilah, masyarakat Dharmasraya Sumbar bisa dengan mudah melanjutkan perjalanan via tol menuju daerah mana saja, mau ke Medan, Jambi, Lampung hingga ke pulau yang ada di seberangnya yaitu Pulau Jawa
“Jika ini terwujud, maka warga Dharmasraya berangkat ke Jakarta hanya menghabiskan waktu 24 jam saja,” ujar Bupati Dharmasraya.
Menteri PUPR pun telah memberi lampu hijau, Pemkab Dharmasraya juga telah melakukan komunikasi dengan Bupati Kuansing dan Bupati Inhil yang ada di Provinsi Riau.
Masih dari situs resmi ppid.dharmasrayakab.go.id disebut bahwa Gubernur Riau dan Gubernur Sumatera Barat juga telah membahas hal ini dalam sebuah pertemuan di Padang beberapa waktu lalu.
Bupati Dharmasraya menegaskan, jika ini terwujud maka akan ada tiga provinsi sekaligus yang akan terdampak positif. Provinsi Sumbar, Riau dan Provinsi Jambi pun jadi ketiban untung.
Tol Dharmasraya ini akan berdampak pada banyak kabupaten di tiga provinsi itu.
“Diantaranya Kabupaten Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Solok dan Solok Selatan di Sumbar, Kuansing dan Inhil di Riau serta Muaro Bungo, Kerinci dan Sungai Penuh di Provinsi Jambi,” lanjut Sutan Riska.
Ia pun berharap, usulan dan perjuangan ini bisa membuahkan hasil, walau semua juga mengetahui JTTS yang ada saja belum rampung semua.
Namun Sutan Riska optimis, jika Tol Dharmasraya telah masuk dalam rencana program pemerintah pusat, ini tentu akan dibangun dan membawa perubahan besar bagi masa depan Dharmasraya nantinya. (dpc)