Jambekspres.co.id

Ini Kriteria Calon Walikota Jambi Yang Ideal Menurut Pakar

JAMBI, bungopos.com - Kota Jambi tahun 2024 akan memilih Walikota Jambi yang mampu merubah wajah Jambi bukan hanya dari penampilan bersih, aman dan tertib. Kota adalah barometer keberhasilan provinsi dalam berbagai aspek pembangunan, makanya harus mampu menyeleksi siapa yang akan didukung dan dipilih.

''Jadi bukan asal pilih. Dukungan partai terhadap calon itu hanya syarat administrasi yang tertuang dalam peraturan Perundang-perundangan, namun rakyatlah yang lebih menentukan penentuan pemimpin yang tepat,'' ungkap pengamat politik Jambi, Navarin Karim. 

BACA JUGA: Galau Belum Terima SK ? Ini Jadwal Penyerahan SK PPPK Kemenag !

Dirinya menyebutkan, paling tidak ada beberapa kriteria yang harus dimiliki dan layak menjadi walikota Jambi kedepan.

Pertama, walikota Jambi harus mampu menyelesaikan masalah adalah kemacetan dan masih ditemukannya perkampungan kumuh (slum).

"Ini adalah warisan lama karena pembangunan beberapa dekade sebelum seolah tanpa master plan. Master plan yang baik seharusnya penataan jalan lebih dahulu baru bangunan, bukan bangunan terlebih dahulu baru jalan menyesuaikan,''tuturnya.

Disebutkannya, izin Mendirikan Bangunan yang kurang ketat. Jangan sampai pusat perbelanjaan grosiran dalam prakteknya ternyata usaha retail. Kemudian jangan ada  hotel punya lahan lebih kurang antara dua atau tiga tumbuk dibangun 10 tingkat.

''Belum lagi ditemukan beberapa Perguruan Tinggi Swasta dengan lahan terbatas dibangun ditengah kota. Parkir yang terbatas, solusinya tentu akan berimbas kepada penyempitan jalan,'' sebutnya.

Kedua, kreativitas mencari PAD. Pemerintah kota kata Navarin, perlu explore peluang-peluang memperoleh sumber pemasukan daerah tentunya dengan feasibility study yang memadai. Beberapa potensi yang ada dikembangkan lebih lanjut.Sektor income utama yang harus ditingkatkan adalah destinasi parawisata. Jika domestic local berkenan berkunjung ke tempat destinasi yang ada di kota, paling tidak devisa tidak lari ke luar.

''Misalnya Kebun Binatang yang ada di Palmerah kenapa tidak dibuat seperti Taman Safari di Bogor yang sekarang dicontoh pula pemerintah kota Bandung,'' ucap Dosen Ilmu Politik Universitas Jambi ini. (arm)

Penulis: Arya Abisatya
Editor: Arya Abisatya