JAMBI, bungopos.com – Warga Kota Jambi heran hampir dua tahun proyek gali-gali lobang raksasa di tengah jalan terus berlangsung tiada henti.
Lobang-lobang itu digali dari satu titik ke titik lainnya. Sudah puluhan lobang digali dan telah pula menganggu masyarakat di sekitarnya.
Warga merasa proyek itu telah membuat macet karena ada bagian jalan yang ditutup dan telah membuat jalanan dan toko dan bangunan di sekitarnya berdebu.
“Sejak aku nikah, sampai lah aku beranak,” ujar Shinta, salah warga yang diwawancara di sekitar depan Lippo Plaza Jambi.
Ia mengaku dulu masih biasa dan cuek saja dengan pekerjaan proyek ini, namun lama-lama ia heran karena selain mengganggu, masyarakat katanya juga tidak pernah mendapat edukasi terkait fungsi galian-galian itu.
“Ndak pernah lihat iklan atau pengumuman untuk apa lobang-lobang ini digali, yang jelas cuma bikin macet dan sesak nafas lewat sini kena debu,” lanjut Irvan, warga lainnya usai menjemput anaknya pulang sekolah, di depan SMPN 2 Kota Jambi.
Camat Pasar Jambi, Mursida telah datang ke lokasi proyek IPAL di sekitar kawasan Pasar Jambi dan menyemprot staf Adhi Karya yang menggunakan helem putih di lokasi pekerjaan.
Di depan staf Adhi Karya itu, Mursida mencak-mencak dan menanyakan mengapa proyek IPAL yang mereka kerjakan tak kunjung-kunjung selesai.
Kondisi jalan berdebu dan sangat menganggu katanya telah menjadi aduan banyak pedagang di Pasar.
Adhi Karya yang selama ini telah diberi kemudahan akses di lokasi proyek, seharusnya bisa mempercepat pekerjaanya, tapi malah kian ke sini katanya kian tak selesai juga.
Melihat proses penggalian badan jalan dan pembuatan lobang-lobang yang masih saja berlangsung di lokasi pasar, membuat Mursida pusing karena warganya juga telah pusing.
Pusing tak hanya karena debu namun juga karena dagangan mereka jadi sepi akibat sebagian badan jalan ditutup seng proyek, membuat pembeli enggan masuk toko.
“Debu yang masuk ke toko-toko, debu yang masuk ke mobil, penghuni pasar mengeluh," ujar perempuan asli Kerinci itu di depan pegawai Adhi Karya, dikutip dari video yang beredar.
Mursida tak datang sendiri, ia juga datang dengan beberapa stafnya.
"Sekarang begini saja, supaya ini berjalan tidak ada hambatan, maka bagaimana caranya supaya jalan-jalan yang sudah digali ini dan belum diperbaiki ini disemprot semuanya, supaya masyarakat dan pedagang tidak berkeluh kesah, banyak debu," semprot Mursida lagi.
Dalam video itu terlihat staf Adhi Karya yang dihadapinya hanya mengangguk-angguk. "Izin bunda, bunda tunggu sebentar di sini, kita panggil mobil semprot," ujar staf Adhi Karya.
Galian IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang kini sedang dikerjakan di beberapa titik di Kota Jambi memang telah menjadi keluhan publik.
Selain menutup badan jalan, proyek ini telah membuat toko yang ada di sekitarnya ikut terdampak dan terganggu.
Ada tiga perusahaan yang mengerjakan proyek ini, yaitu PT Adhi Karya, PT Abhipraya, dan PT Waskita Karya.
Untuk apa galian ini? Untuk pengolahan limbah. Bagaimana pengolahan yang dimaksud memang belum pernah ada keterangan resmi yang diterima media ini, baik dari pemerintah maupun dari pihak kontraktor.
Proyek IPAL ini merupakan program nasional bersumber dari APBN dan sudah berlangsung hampir dua tahun di Jambi. (dpc)
Berita: www.jambiekspres.co.id