Fahmi Rasid

Saatnya GENERASI "Z" Menemukan SRIWIJAYA di Muaro Jambi”

Posted on 2025-11-09 09:15:08 dibaca 140 kali

Filosofi adat Melayu yang berbunyi “adat bersendikan syarak, syarak bersendikan Kitabullah” mengandung makna mendalam. Ia menjadi penuntun moral bahwa kemajuan sejati harus berpijak pada keseimbangan antara ilmu, etika, dan keimanan"

 

Oleh: Dr. Fahmi Rasid.

LAM PROVINSI JAMBI 

 

DI TENGAH derasnya arus globalisasi dan disrupsi teknologi, generasi muda Indonesia, khususnya Generasi Z, dihadapkan pada tantangan besar: bagaimana tetap teguh berpijak pada akar budaya di saat dunia menawarkan berbagai bentuk identitas baru. Dalam konteks inilah, Muaro Jambi tidak lagi sekadar situs sejarah ia adalah “LABORATORIUM PERADABAN ” yang memanggil generasi masa kini untuk menengok kembali kebesaran leluhur dan menggali makna kebudayaan sebagai arah pembangunan yang berjati diri.

Muaro Jambi, yang pernah menjadi pusat pendidikan agama dan ilmu pengetahuan pada masa Kerajaan Sriwijaya, merupakan simbol bagaimana tanah Jambi pernah menjadi poros kemajuan spiritual dan intelektual Asia Tenggara. Di tempat ini, kebijaksanaan leluhur terpatri dalam batu-batu candi, naskah-naskah tua, serta sistem nilai yang menekankan keseimbangan antara akal, rasa, dan moralitas sosial.

Kini, warisan itu memanggil generasi muda bukan sekadar untuk dikagumi, tetapi untuk dihidupkan kembali melalui karya dan aksi nyata.

 

Reposisi Kebudayaan: Dari Masa Lalu ke Masa Depan

Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis. Ia tumbuh, menyesuaikan diri, dan menemukan relevansinya di setiap zaman. Di sinilah pentingnya reposisi kebudayaan Melayu Jambi: menempatkan kembali kebudayaan sebagai poros pembangunan, bukan sekadar pelengkap upacara atau hiasan seremonial.

Reposisi berarti menegaskan bahwa budaya memiliki fungsi strategis membentuk karakter, memperkuat kohesi sosial, dan menuntun arah kebijakan pembangunan yang berkeadaban.

Sebagaimana dikatakan dalam salah satu materi adat Melayu Jambi, promosi budaya bukan hanya memperkenalkan seni dan tradisi kepada publik, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam.

“Promosi dalam bahasa adat Jambi adalah membendangkan ke langit, menyeraakkan ke bumi, menyatokan kepada alam, menerangkan kepada lareh.”

Makna ini menyiratkan bahwa promosi budaya sejatinya adalah proses penyatuan manusia dengan nilai-nilai luhur kehidupan, bukan sekadar kegiatan pameran atau pariwisata. Ia adalah bentuk penerangan batin, mengajak masyarakat untuk kembali menyadari jati diri kolektifnya.

Budaya Jambi: Nilai-Nilai Luhur yang Tetap Hidup

Budaya, sebagaimana berasal dari kata Sanskerta buddhayah (budi atau akal), adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan olah budi dan daya cipta manusia. Budaya Jambi merupakan wujud dari nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat daerah ini baik berupa pusako (warisan) maupun peko (adat dan perilaku).

Ia hidup dalam keseharian masyarakat melalui sistem sosial yang kaya makna: rumah betengganai, kampung betuo, dusun benenek mamak, rantu bejenang, negeri bebatin, hingga alam berajo.

Di dalamnya terkandung filosofi kebersamaan, gotong royong, musyawarah, dan tanggung jawab sosial nilai-nilai yang justru sangat relevan bagi Generasi Z hari ini yang hidup dalam dunia digital penuh individualisme.

Melalui pengenalan budaya Jambi, generasi muda tidak hanya belajar tentang masa lalu, tetapi juga menemukan panduan moral dan identitas diri untuk menavigasi masa depan.

Proses Adat Melayu Jambi: Warisan yang Sarat Makna

 

Bagian penting dari kekayaan budaya itu adalah proses adat Melayu Jambi, yang merupakan warisan dari nenek moyang terdahulu. Mereka telah bersusah payah merumuskan nilai-nilai kehidupan melalui ritual adat yang sarat makna filosofis.

Proses adat ini bukan sekadar seremoni, melainkan pembelajaran etika sosial, penghormatan, dan keseimbangan hidup.

Mulai dari masa pra-Islam, masa kesultanan, hingga kini, adat Jambi terus lestari. Salah satu yang paling sering ditampilkan adalah proses adat pernikahan Melayu Jambi, yang meliputi tahapan :

1. Berusik Sirih Begurau Pinang.

2. Tegak Betuk Duduk Betanyo

3. Melamar Meletak Tando

4. Mengisi Adat Menuang Lembago

5. Serah Terimo Anak Buah Anak Kemenakan

6. Serta Tahapan lainnya.

 

Setiap tahapan ini menyimbolkan penghormatan terhadap martabat manusia, keteraturan sosial, dan keseimbangan antara keluarga, masyarakat, dan alam.

Nilai-nilai inilah yang menjadikan adat Melayu Jambi bukan sekadar tradisi, melainkan sistem nilai kehidupan yang mengajarkan etika, tanggung jawab, dan harmoni.

Generasi Z: Pewaris dan Penggerak

Tantangan terbesar saat ini bukan sekadar melestarikan budaya, tetapi menyambungkannya dengan bahasa zaman.

Generasi Z harus menjadi penggerak utama dalam mentransformasikan warisan ini ke dalam bentuk-bentuk kreatif: digitalisasi naskah adat, film dokumenter budaya, pameran virtual situs Muaro Jambi, hingga festival literasi Melayu Jambi.

Inilah bentuk REPOSISI nyata ketika kebudayaan tidak hanya dijaga, tetapi juga dihidupkan dan diaktualisasikan dengan semangat baru.

Dengan cara inilah, Muaro Jambi bukan hanya situs purbakala, melainkan sumber inspirasi masa depan. Dari reruntuhan candi, lahir semangat membangun peradaban. Dari kearifan adat, lahir nilai-nilai moral untuk menata kehidupan modern yang lebih beradab.

 

Menemukan Sriwijaya di Dalam Diri

Ketika Generasi Z menjejakkan kaki di Muaro Jambi, sejatinya mereka sedang menemukan kembali Sriwijaya di dalam dirinya sendiri yaitu semangat belajar, berpikir, dan berbuat untuk kemajuan bangsa.

Peradaban besar lahir dari budaya yang kuat. Dan budaya yang kuat hanya akan bertahan bila dijaga oleh generasi yang mencintainya.

Muaro Jambi memberi pesan yang jelas: masa depan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari akar budayanya.

Kedigdayaan Melayu Jambi, dengan adat dan nilai-nilainya, adalah cermin dari ketinggian budi manusia Nusantara.

Tugas kita bersama terutama generasi muda adalah memastikan bahwa cahaya peradaban itu tidak padam, melainkan terus menyala, menerangi langit masa depan bangsa.

Penulis: Fahmi Rasid
Editor: Linnaliska
Copyright 2023 Bungopos.com

Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi

Telpon: -

E-Mail: bungoposonline@gmail.com