DIOBATI : Penyakit stress bisa diobati
JAMBI, bungopos.com - Masih banyak orang menganggap stres itu negatif, sehingga mencari berbagai cara untuk menghindari stres. Padahal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, stres adalah respon alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Setiap orang pasti akan mengalami stres, namun cara kita merespon stres lah yang akan menentukan kesehatan mental kita. Apa itu stres?
Stres adalah sebuah kondisi yang dirasakan saat seseorang menghadapi tantangan, atau berada dalam situasi yang mengharuskan kita menyesuaikan diri secara cepat dengan sebuah perubahan. Ketika stres membuat kita menjadi lebih terpacu dan termotivasi, stres ini dinamakan eustress atau stress yang positif. Eustress bermanfaat dalam memacu kreativitas, menimbulkan inspirasi dan rasa bahagia, serta menyehatkan tubuh. Eustress diperlukan, misalnya untuk membantu kita menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu yang diberikan, mengejar prestasi atau pencapaian dan lain sebagainya.
Sebaliknya, distress adalah stres negatif yang timbul ketika kita tidak sanggup mengatasi tekanan atau tantangan yang dihadapi. Distress adalah perasaan tidak nyaman, kewalahan, cemas, dan gelisah, yang jika berkelanjutan dengan intensitas tinggi, lama kelamaan akan merusak kesehatan mental.
Jenis StresStres negatif atau distress terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan lama berlangsungnya, yaitu stres akut dan stres kronis.
Penyebab stres bisa berasal dari diri sendiri maupun faktor lingkungan. Saat mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin, yang memicu reaksi dalam tubuh seperti jantung berdetak lebih cepat, otot menegang, napas lebih cepat, tekanan darah dan sinyal kewaspadaan meningkat.
Berikut adalah ciri-ciri orang yang mengalami stres, dibagi berdasarkan gejala-gejalanya, yaitu
1. Gejala PsikisMudah merasa frustasi dan marah
Suasana hati berubah-ubah.
Merasa bingung dan tidak berguna.
Pikiran dan perasaan tidak tenang.
Menghindar dari orang lain.
Depresi.
Pusing dan mual.
Lemas.
Diare atau sembelit.
Gangguan tidur atau tidak bisa tidur (insomnia).
Gangguan pencernaan, seperti masalah gastritis, usus besar dan GERD.
Obesitas dan penyakit kardiovaskular.
Perubahan berat badan.
Berkeringat.
Gairah dan kemampuan seksual menurun.
Mulut kering dan sulit menelan.
Telinga sering berdenging.
Tubuh gemetar dan jantung berdebar.
3. Gejala Kognitif
Kesulitan untuk fokus.
Mudah lupa.
Pesimis dan berpikiran negatif.
Kesulitan dalam mengambil keputusan.
Cenderung menghindar dari tanggung jawab.
Gugup atau resah.
Kecanduan merokok atau minuman beralkohol.
Segera kunjungi fasilitas pelayanan kesehatan untuk meminta bantuan dokter, psikiater atau tenaga kesehatan, jika mengalami atau menemui gejala-gejala berikut ini.
Tidak bisa mengendalikan rasa takut dan panik.
Tidak mampu beraktivitas sehari-hari.
Sulit melupakan trauma.
Sering merasa pusing dan detak jantung meningkat.
Sulit tidur dan mengalami insomnia.
Berpikir untuk mengakhiri hidup.
BACA: 10 Penyakit Akibat Stres Berkepanjangan
Penyebab Stres
Stres bisa terjadi pada siapa saja dan penyebabnya juga bisa bermacam-macam, seperti
Pada kebanyakan orang, stres akan mereda dengan sendirinya jika situasi yang dialami membaik, atau jika kita sudah bisa beradaptasi dengan situasi yang menimbulkan stres. Meski demikian, ada kelompok orang-orang yang lebih rentan mengalami stres, yaitu orang-orang yang
Tidak bisa tidur atau mengalami gangguan tidur.
Asupan nutrisinya tidak cukup atau tidak sesuai dengan kebutuhan.
Kondisi kesehatan fisik dan mentalnya tidak baik.
Memiliki trauma pada masa lalu.
Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental.
Stres tidak dapat dihilangkan, tapi bisa diredakan. Cara meredakan stres yang paling efektif adalah mengelolanya dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengelola stres.
BACA: 5 Langkah Sehat Mengurangi Rasa Stres
Diagnosis Stres
Diagnosis stres dilakukan dengan menggunakan kuesioner The Perceived Stress Scale (PSS-10), sebuah alat tes psikologi yang bertujuan untuk menentukan tingkat stres yang dialami penderita. Dokter juga akan melakukan tanya jawab dengan penderita tentang penyebab stres yang dialaminya.
Setelah mendapatkan hasil dari kuesioner dan tanya jawab, dokter akan menentukan apakah stres yang dialami stres akut atau kronis. Jika stres menimbulkan gangguan kesehatan lainnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, MRI dan CT Scan.
Pengobatan Stres
Mengelola stress bertujuan untuk membantu kita menjalani kehidupan sehari-hari tanpa kendala, bukan untuk mengobati stres. Adapun pengobatan stres bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.
Dengan mengetahui apa itu stres dan cara-cara menanganinya di atas, diharapkan dapat memberikan dorongan kepada Anda untuk mau mengatasi stres dengan melakukan hal-hal positif, serta menghindari tindakan-tindakan yang mengarah ke perilaku negatif yang kurang sehat.
Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau psikiater jika membutuhkan bantuan dalam mengatasi stres. (***)
Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi
E-Mail: bungoposonline@gmail.com