Ajukan Kredit dengan SK Pegawai Palsu di BRI Sungai Penuh, 5 Pelaku Ditangkap Polisi

SUNGAIPENUH, bungopos.com - Moh Harsono, Regional CEO BRI Regional Office Padang akhirnya buka suara terkait 5 pelaku yang coba-coba merekayasa Kredit Pegawai fiktif di BRI Sungai Penuh.

Dilansir dari padeks.co, kata Harsono di Padang, modus pelaku adalah mengajukan dan merekayasa pinjaman kredit pegawai sebesar Rp500 juta di BRI Branch Office Sungai Penuh.

Pelaku mengajukan dua pinjaman kredit  masing-masing sebesar Rp 250 juta. Pinjaman itu dilengkapi pula dengan dua Surat Keputusan (SK) Pegawai ASN.

Namun Branch Office Sungai Penuh merasa curiga melihat dokumen pengajuan kredit yang diajukan. Ia melihat ada yang ganjal dan mulai curiga bahwa dokumen itu palsu.

Setelah dicek ternyata benar, SK dan KTP yang digunakan pelaku ternyata palsu.

BRI Cabang Sungai Penuh kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Sungai Penuh pada Selasa (21/11/2023).

Sadar perbuatan mereka ketahuan dan dilaporklan ke polisi, 5 pelaku kemudian berusaha kabur dan hendak melarikan diri dari Sungai Penuh ke arah Kabupaten Merangin.

Satreskrim Polsek Sungai Penuh kemudian langsung berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Kerinci dan Polsek Danau Kerinci untuk menghadang kendaraan Toyota Rush yang digunakan para pelaku untuk kabur.

Kapolres Kerinci AKBP Patria Yuda Rahadian SIK MIK melalui Kasi Multimedia Humas didampingi Kasubsi Penmas dan Unit Tipidter Polres Kerinci AIPTU Endriadi, saat dikonfirmasi Jambi Ekspres mengatakan semua pelaku sudah berhasil diamankan.

BRI telah menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak berwajib dan berkomitmen untuk menghormati seluruh proses hukum yang sedang berjalan.

Harsono menegaskan laporan ke pihak berwajib ini adalah bentuk komitmen BRI dalam menerapkan praktik bisnis yang bersih sesuai dengan Good Corporate Governance (GCG).

Harsono juga memberikan apresiasi kepada Polsek Sungai Penuh atas respons cepat dalam menangkap para pelaku.

“Dalam menjalankan operasionalnya, BRI tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance dan prudential banking dalam semua aktivitas operasional perbankan,” ujar Harsono.(rel/dpc/hdp)

Sumber: www.jambiekspres.co.id